PKS Minta Heru Budi Beri Rumah Baru untuk Korban Kebakaran Pela Mampang
JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyediakan tempat tinggal bagi warga korban kebakaran Pela Mampang.
Hal ini Yani utarakan dalam interupsi rapat paripurna DPRD DKI Jakarta yang juga dihadiri Heru.
"Saya berharap ini bisa dituntaskan, dan mudah-mudahan mereka bisa kembali lagi ke rumahnya setelah diberikan rumah baru yang diperhatikan oleh Pemprov DKI Jakarta," kata Yani di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 28 Desember.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga yang kini berada di pengungsian akibat rumahnya terbakar api.
Namun, menurut Yani, mereka masih memiliki persoalan lain pada jangka panjang, yakni ketidakpastian tempat tinggal setelah tak lagi mengungsi. Yani memandang Pemprov DKI bisa mengeluarkan anggaran dari APBD untuk memfasilitasi hunian mereka.
"Siapkan anggaran, cari solusi dan memberikan perhatian kepada warga yang terkena dampak dari kebakaran tersebut agar rumah" mereka bisa dibangun kembali," ujar Yani.
"Saya meminta kepada Pemprov DKI agar bisa menyelesaikan persoalan rumah warga ya siapkan anggaran. Saya kira ini suatu tugas besar untuk DKI Jakarta dengan melayani warga masyarakat," lanjutnya.
Baca juga:
- Kebakaran di Mampang Jaksel, 600 Jiwa Terpaksa Mengungsi
- Jokowi Bakal Larang Penjualan Rokok Batangan, Senator DPD: Beli Rokok Harusnya Tunjukkan KTP, Melanggar Kena Sanksi
- Jokowi Kunker ke Lombok Besok, TNI-Polri Gelar Apel Pengamanan
- Pasar Makin Lesu, Penambang Bitcoin ASIC Banting Harga Mesin Tambang
Sebagai informasi, kebakaran melanda pemukiman padat di Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Senin, 26 Desember malam.
Sedikitnya, terdapat 83 rumah yang berada di RT 006, 007, dan 008, RW 5 yang hangus terbakar. Pemadaman dilakukan dengan 36 unit mobil pemadam kebakaran pada Selasa, 27 Desember dini hari.
Kini, 543 jiwa dari 179 KK mengungsi di tiga posko pengungsian yang berada di masjid, tenda Badan Penanggilangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, dan pos RW. Dugaan sementara, penyebab kebakaran adalah korsleting listrik.