Siapkan Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1, InJourney Diminta Maksimalkan Pengembangan Wisata Danau Toba
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Idris Laena menilai InJourney selaku Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, belum maksimal melakukan pengembangan wisata Danau Toba. Padahal, menurutnya, Danau Toba memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh destinasi wisata manapun di dunia.
Pernyataan itu disampaikan Idris saat mengikuti Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN, Injourney, PT Hutama Karya dan PTPN III di Sumatera Utara.
"Pertama, yang kita 'jual' sejarahnya. Jadi ada sejarah yang harus orang tahu bahwa Danau Toba punya sejarah panjang sebelum terbentuk seperti ini," katanya dalam keterangan resmi, Selasa, 20 Desember.
Kedua, lanjut Idris, juga harus mempublikasikan kepada dunia bahwa Danau Toba merupakan tempat wisata yang menarik bukan hanya sekadar danau.
"Sehingga, bukan hanya masyarakat lokal saja yang berkunjung tetapi juga masyarakat mancanegara," ujar Idris.
Politisi Partai Golkar ini juga menyoroti penunjukan Danau Toba sebagai tuan rumah ajang Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1 H2O) yang akan digelar pada Februari 2023 mendatang. Ia menilai, jangan sampai InJourney hanya seperti event organizer yang mendatangkan pengunjung sekali momen setelah itu selesai.
"Perlu adanya roadmap jangka panjang agar pengembangan wisata Danau Toba dapat berkelanjutan," tuturnya.
Baca juga:
- Kerja Sama dengan IMI, Sirkuti Mandalika Bakal Gelar Balap Mobil GT
- Holding BUMN Pariwisata Kaji Kemungkinan Integrasi Bisnis Angkasa Pura I dan II
- KUHP Baru Dianggap Ancam Pariwisata, Bos InJourney: Indonesia Masih Ramai Kunjungan Wisman
- InJourney Berharap Pembangunan KEK Kesehatan di Sanur Bali Rampung di 2023
Senada, anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Sitorus mengatakan perlu adanya ekosistem untuk pengembangan Danau Toba agar setiap event yang diselenggarakan terintegrasi dengan tujuan pengembangan wisata.
Selain itu, menurut Deddy, juga perlu adanya narasi besar yang menjadi nilai jual Danau Toba sebagai destinasi wisata.
"Kalau sudah berbicara ekosistem, kemudian yang harus dimiliki adalah narasi. Ini (Danau Toba) adalah danau vulkanik terbesar di dunia yang dulu letusan gunungnya mengubah iklim dunia dan membunuh banyak spesies," ujarnya.
"Apakah orang sudah tahu? Apakah orang Singapura tahu? Yang harusnya jadi market terbesar kita, misalnya. Itukan tidak ada. Sampai sekarang tidak ada yang mau mengelaborasi narasi tadi," sambung Deddy.
Sementara itu, Direktur SDM dan Digital InJourney, Herdy Harman mengungkapkan saat ini InJourney terus melakukan upaya-upaya pengembangan wisata Danau Toba salah satunya dengan gelaran Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1 H2O).
Lebih lanjut, Herdy juga mengungkapkan bahwa ini menjadi kesempatan baik untuk membuktikan Indonesia mampu menyelenggarakan acara yang skalanya internasional. Ia berharap dengan diselenggarakannya acara itu mampu memperkenalkan Danau Toba ke luar negeri.
Sekadar informasi, Indonesian Journey (InJourney) adalah BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia yang beranggotakan PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, dan PT Sarinah.