Sepanjang 2022, 22 Orang di Bali Meninggal karena Kasus Rabies

DENPASAR - Sepanjang tahun 2022, tercatat 22 orang di sejumlah wilayah di Bali meninggal dunia akibat kasus rabies usai digigit anjing.

"Yang meninggal 22, itu di tahun 2022 saja," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Widya, Senin, 19 Desember.

Rincian sebaran kasus rabies dengan korban meninggal yakni Karangasem (1 orang), Buleleng 13 orang, Bangli 3 orang, Jembrana 4 orang serta Gianyar satu orang.

"(Kasus rabies paling banyak) di Singaraja, (Kabupaten Buleleng). Yang pertama, mungkin populasi anjing di situ banyak. Kedua, masyarakat di Bali rata-rata senang pelihara anjing, mereka tergigit lalu menganggap anjingnya sudah anjing sendiri, dan gigitannya kecil mereka tidak langsung melakukan tata laksana yang benar," papar Widya.

Vaksinasi anjing untuk rabies di Bali sangat rendah sekitar 31 persen berdasarkan data November 2022. Tapi angka tersebut terus dinamis berapa banyak yang sudah divaksin itu terus bergerak.

Diimbau masyarakat Bali yang melakukan vaksinasi binatang peliharaannya. Bagi warga yang digigit anjing diminta segera melakukan penanganan mandiri.

"Bagi masyarakat yang digigit anjing, lukanya kecil atau besar lakukan tata pelaksana  yang baik. Pertama cuci di air mengalir menggunakan deterjen selama 15 menit. Setelah itu datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan pertama," kata Widya.