Sempat Anggap Remeh Pengisi Suara Film, Denny Sumargo Kesulitan Sampai Mau Muntah Jadi Panji Tengkorak

JAKARTA - Denny Sumargo didapuk menjadi salah satu pengisi suara dalam film animasi terbaru garapan Falcon Pictures, Panji Tengkorak. Dalam film yang diangkat dari komik karya Hans Jaladara pada tahun 1960an itu, Densu sapaan akrab Denny Sumargo mengisi suara untuk karakter Panji.

Mengisi suara di film animasi adalah hal baru bagi Densu. Awalnya ia sempat pesimis atas proyek tersebut. “Aku pribadi pas diajak sebenarnya agak pesimis, karena saya enggak terlalu dekat sama karakter Panji Tengkorak walaupun dulu sempat tahu pas kecil,” kata Denny Sumargo saat ditemui awak media di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan pada Senin, 19 Desember.

Alasan lain mengapa ia pesimis, dirinya merasa film Panji Tengkorak akan lebih baik jika ditampilkan dalam konsep live action dan bukan animasi. “Aku sendiri sebagai aktor lebih senang kalau enggak animasi, karena kita lebih bisa menyombongkan akting kita, tapi ternyata film animasi lebih sulit lagi karena suara kita benar-benar harus perfect,” sambungnya.

Saking sulitnya proses perekaman, Densu sempat ingin muntah saat sedang mengisi suara karakter Panji. “Jadi dia (Panji) itu enggak bisa mati, terus dia tusuk-tusuk dirinya sendiri sampai muntah darah dan itu berkali-kali. Dan gua harus melakukan itu sampai akhirnya asam lambung gua naik sampe mau muntah beneran.

Setalah menjalani proses reading sekitar satu minggu hingga saat menjalani proses rekaman, Densu menilai bahwa proses dalam Panji Tengkorak menjadi salah satu yang terbaik selama ia berakting. Tidak hanya dari segi skenario, Densu menilai proses yang dijalani sangat menyenangkan dan memberi banyak prlajaran baru.

Daryl Wilson selaku sutradara mengatakan bahwa ditampilkannya Panji Tengkorak dalam animasi bukan tanpa alasan. Ia menilai dengan animasi akan lebih mudah bagi dirinya dan para aktor untuk bereksplorasi.

”Bagi saya, Panji Tengkorak adalah salah satu karya ikonik tanah air dan dengan membuatnya dalam format animasi akan memaksimalkan visi utama saya mengeksplorasi keindahan komik karya Hans Jaladara. Format animasi akan memaksimalkan penggambaran dunia serta adegan-adegan aksi sehingga penonton dapat merasakan sensasi petualangan cerita komik dengan skala yang ditingkatkan dan disesuaikan dengan selera masa kini,” tuturnya.

“Perpaduan ini diharapkan memberikan rasa baru bagi penonton film Indonesia. Produksi karya animasi ini akan memakan waktu 12 bulan dan melibatkan 250 kreator dari berbagai disiplin. Mulai dari penulis skenario, concept artist, animator, hingga editor dan sound designer. Panji tengkorak adalah kisah tentang penemuan kembali jati diri. Sebuah origin story. Cerita ini akan berbicara kepada penonton dari berbagai kalangan usia, baik penonton muda yang belum mengenal panji tengkorak, maupun mereka yang sudah mengenal dan menyukai panji tengkorak,” tandasnya.