Saling Klaim Bekas Luka Lebam di Jenazah Laskar Khusus FPI
JAKARTA - Perkara penyerangan enam laskar khusus pengawal Rizieq Shihab berujung tindakan tegas anggota Polri belum menemukan titik terang. Polri dan Front Pembela Islam (FPI) masih saling klaim perihal bekas luka.
Sekertaris Bantuan Hukum DPP FPI Aziz Yanuar mengatakan, tak hanya bekas luka tembak, pihaknya juga menemukan bekas luka lebam di jenazah laskar khusus. Diduga bekas luka itu akibat penganiayaan.
"Luka beberapa tidak wajar. (Luka) tembak juga tidak wajar," ucap Aziz dalam keterangannya, Selasa, 8 Desember.
Bahkan, kata Aziz, luka lebam itu tak hanya terdapat di satu jenazah. Tapi dia tak merinci lebih jauh soal jumlah luka lebam yang ditemukan.
"(Jumlah luka lebam) Banyak," kata dia.
Dengan temuan luka lebam itu, Aziz meminta kepada Komnas HAM yang membentuk tim penyelidik untuk mengusut tuntas perkara tersebut. Sehingga, nantinya tidak ada lagi simpang siur kronologi tewasnya laskar khusus tersebut.
"Kami minta diusut tuntas," tegas dia
Baca juga:
Di sisi lain, untuk bekas luka tembak, Aziz mengatakan pihaknya juga menemukan lebih dari satu luka tembak di setiap jenazah. Bahkan, dari sepenglihatannya ada tiga bekas luka tembak di satu jenazah.
"Ada satu jenazah dengan tiga luka tembak," ujar Aziz.
Menambahkan, Sekertaris FPI Munarman mengatakan, bekas luka tembak di seluruh jenazah memiliki kesamaan. Seluruh bekas luka tembak mengarah ke jantung para syuhada.
Bahkan, bekas luka tembak itu diduga diakibatkan karena tembakan dari jarak dekat. Hal ini merujuk pada keterangan ahli.
"Dilihat dari bekas luka tembakan, menurut para ahli yang hadir dalam pemandian jenazah bahwa para syuhada ditembak dari jarak dekat," kata dia.
Polisi Sebut Tak Ada Bekas Luka Lebam
Keterangan berbeda justru disampaikan oleh Polri. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian menyebut berdasarkan hasil autopsi yang diterima tak ditemukan adanya luka lebam dari jenazah para laskar.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan lain," kata Andi.
Tapi, Andi mengamini jika memang ditemukan bekas luka tembak. Dari data yang ada, sekitar 18 bekas luka tembak yang ditemukan.
"Secara umum, yang bisa saya sampaikan ke publik, luka tembak ada 18 (di 6 jenazah)," ucap Andi.
Namun, Andi tidak memaparkan secara rinci jumlah bekas luka tembak disetiap jenazah itu. Alasannya, hal itu masuk dalam materi penyidikan.
"Itu materi penyidikan. Kita bicara yang umum saja," kata dia.
Sementara, Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto (RS Polri Kramat Jati) Arif Wahyono, menyebut temuan lebam pada jenazah enam anggota laskar khusus bukan karena kekerasan.
"Itu lebam mayat," kata Arif
Arif juga menyebut jika lebam mayat terjadi karena adanya perubahan warna menjadi membiru pada beberapa bagian tubuh seseorang yang sudah tewas. Hal itu merupakan kondisi yang selalu terjadi pada jenazah.
"Enggak ada (luka) memar," tandas Arif.
Sebelumnya, 6 anggota Laskar Khusus pengawal Rizieq Shihab tewas ditembak polisi. Mereka diberikan tindak tegas karena menyerang anggota polisi.
Tindakan tegas polisi ini berawal dari penyelidikan polisi terkait jadwal pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab. Sebab, polisi mendapat informasi jika bakal ada pengerahan massa.
Tapi dalam proses penyelidikan dengan cara membuntuti pergerakan Rizieq, anggota Polda Metro Jaya justru mendapat serangan.
Berdasarkan penuturan polisi, penyerangan itu terjadi ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50. Penyerangan diawali dengan mobil laskar khusus memepet mobil polisi.
Kemudian, sekitar 10 orang laskar khusus itu menyerang mobil anggota dengan menggunakan senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam). Hingga akhirnya polisi membalas tembakan itu.
Akibatnya, enam orang meninggal dunia di lokasi. Sementara, empat laskar lainnya melarikan diri.