Menko Airlangga: Kuatnya Ekonomi Indonesia 2022 Jadi Bekal Hadapi Potensi Resesi Global 2023
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat pada 2022 dapat menjadi bekal untuk menghadapi potensi resesi global pada 2023.
"Mobilitas masyarakat yang semakin pulih menjadi determinan utama untuk mendorong aktivitas ekonomi Indonesia," kata Menko Airlangga saat membuka acara bertajuk "Momentum Konsolidasi Ekonomi & Politik", dikutip dari Antara, Kamis 15 Desember.
Ia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,2 persen year on year (yoy) pada tahun 2022, dan 5,3 persen yoy pada tahun 2023.
"Dengan pertimbangan berbagai risiko global dan domestik, kami optimistis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen pada 2022, dan 5,3 persen pada 2023," kata Airlangga.
Di tengah ketidakpastian global dan penurunan ekonomi dunia, dia menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap solid dengan mencatatkan pertumbuhan 5,72 persen yoy pada triwulan III- 2022.
"Didukung dengan berlanjutnya perbaikan permintaan domestik yang tercermin dari peningkatan konsumsi serta tingginya sektor ekspor," kata Menko Airlangga.
Selain itu, indikator sektor eksternal juga relatif terkendali, tercermin dari neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang masih surplus, cadangan devisa yang tinggi, serta rasio utang dalam level yang aman.
"Sejumlah leading indicator, riil konsumsi dan investasi masih di level optimis," kata Airlangga.
Lebih lanjut, dalam hal penanganan pandemi COVID-19, menurut dia, seluruh daerah terkoordinasi dengan baik dan tidak ada kasus menonjol selama enam bulan terakhir pada tahun 2022.
Baca juga:
- Prediksi IHSG 2023 di Level 7.880, Mirae Sekuritas: Ditopang Sektor Consumer non-Cyclical dan Financial
- Sektor Investasi Dinilai Jadi Satu-satunya Harapan Pemerintah Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Ancaman Krisis Global
- 235 Usaha Besar dan 421 UMKM Catat Kerja Sama Rp4,46 Triliun, Kementerian Investasi Rilis Fitur Kemitraan OSS
- Kurangi Impor LPG, Pertamina Genjot Produksi Kilang Badak Bontang hingga 780.000 MT
"Kasus baru COVID-19 nasional mengalami tren penurunan dan saat ini di angka 2.000-an kasus per hari," kata Airlangga.
Menurut dia, capaian tersebut didorong oleh ketersediaan dan kesiapan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, obat yang baik dan memadai, dan capaian vaksinasi yang cukup tinggi.
Selain itu, tindakan itu ditambah dengan adanya upaya meningkatkan program vaksinasi booster kedua dan lansia terutama untuk memitigasi subvarian baru XBB, BQ, dan subvarian lainnya.