Yudo Margono Langsung Tancap Gas Usai Dilantik, Laut China Selatan Hingga Papua Jadi Prioritas Panglima TNI
JAKARTA - Laksamana Yudo Margono akan langsung tancap gas usai dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Langkah pertama yakni berkoordinasi dengan seluruh kepala staf baik di angkatan darat, laut dan udara untuk menjalankan program-program prioritas. Utamanya, terkait pengaman di daerah-daerah konflik seperti Papua, Natuna, Laut Cina Selatan, dan Aceh.
"Saya akan rapat dulu dengan kepala staf, apa yang jadi prioritas akan kita tindaklanjuti lebih awal. Soal Papua, Laut Cina Selatan, Aceh. Dan pembinaan personil tentunya Panglima TNI juga berwenang untuk mengarahkan supaya menjadi solid dan sinergi dengan Polri maupun masyarakat," ujar Yudo Margono dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 13 Desember.
Yudo mengatakan, dirinya memiliki empat program prioritas. Pertama terkait sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan TNI yang berkualitas dan melanjutkan program Panglima TNI sebelumnya.
"Merupakan yang utama dalam meningkatkan TNI, dimulai dari SDM yang profesional tanpa itu semua sulit kita akan mewujudkan. Jadi dengan SDM profesional kita akan melanjutkan tugas-tugas panglima TNI," ungkap Yudo.
Kemudian, terkait operasional yang akan lebih cepat juga menjadi prioritas. Misalnya, soal operasi gabungan dan operasi mandiri. Lalu soal reformasi birokrasi bahwa TNI harus clean government yang menjadi cita-cita bersama.
"Jadi ke depan harus bersih. Kita harus menuju kelembagaan yang bersih," tegasnya.
Baca juga:
- Jokowi Terbitkan Perppu Pemilu 2024, KPU: Kampanye 15 Hari Setelah Penetapan Pasangan Capres-Cawapres
- Korban Tewas Warga Sipil Akibat Baku Tembak di Perbatasan Pakistan-Afghanistan Bertambah Jadi Delapan Orang
- Tema Natal 2022 dari KWI-PGI, Lengkap Beserta Maknanya
- Apa Itu ISO dalam Dunia Usaha? Ini Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Cara Mengurusnya
Selanjutnya, yang menjadi prioritas di daerah konflik tinggi khususnya di perbatasan darat dan laut. "Daerah yang sekarang ini menjadi kerawanan strategis mulai Natuna, Papua, Aceh dan sebagainya," katanya.
Terakhir, Yudo akan mengevaluasi program di seluruh masing-masing angkatan. "Yang bagus lanjutkan. Kalau ada yang kurang akan kita lengkapi. Sehingga ke depan harus lebih bagus," jelas Yudo.