Soal Usulan KA Parahyangan jadi Kereta Barang, Ini Kata Kemenhub

JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian membantah bakal menggantikan fungsi kereta api (KA) Argo Parahyangan menjadi angkutan barang.

Kereta jarak jauh ini bakal tetap mengangkut penumpang meskipun kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) beroperasi pada tahun depan.

Plt Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal menegaskan, tidak ada pembahasan untuk menjadikan KA Argo Parahyangan sebagai angkutan barang.

"Enggak, enggak, artinya kalau berkurang (penumpangnya) dengan itu kan bisa kita maksimalkan untuk angkutan barang, seperti itu. Bukan diganti," katanya ditemui di Kementerian Perhubungan, Senin, 12 Desember.

Risal juga membantah bakal menghapus KA Argo Parahyangan. Pihaknya belum merencanakan penghapusan KA Argo Parahyangan. Alasannya, karena jalur yang dilewati pun berbeda dengan KCJB.

"Enggak ada, pemerintah kami belum merencanakan dalam waktu dekat menyetop Argo Parahyangan, belum karena kan jalurnya beda loh," tuturnya.

Lebih lanjut, Risal menjelaskan, bahwa KA Argo Parahyangan melewati beberapa daerah, bahkan kawasan pariwisata. Sementara KCJB hanya berhenti di empat titik.

"Parahyangan itu berhenti di beberapa titik. Sementara Kereta Cepat hanya berenti di empat titik, Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Sementara Argo Parahyangan memasuki banyak daerah berbeda, bahkan ada daerah wisata," ucapnya.

Karena itu, kata Risal, Kemenhub belum berencana untuk menghapus pengoperasian KA Argo Parahyangan.

Risal mengatakan, pangsa pasar KA Argo Parahyangan dan KCJB akan berjalan masing-masing.

"Ini beda, pangsa pasarnya beda, jalurnya beda, sasarannya beda. Kita enggak usah tebak-tebak kami kaji dulu, kita lihat kondisinya. Yang penting jalan dulu itu Parahyangan, jalan dulu itu Kereta Cepat, kita lihat pangsa pasar masing-masing," jelasnya.