Kabar Baik, Semua Pasien Terinfeksi Omicron BN 1 di Jakarta Sudah Sembuh
JAKARTA - Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, semua pasien terinfeksi Omicron BN 1 di Jakarta dinyatakan telah sembuh. Bahkan, diagnosis 1 kasus terakhir pada 14 November 2022 dinyatakan juga telah sembuh.
"Bulan Oktober ada 14 kasus dan bulan November ada 10 kasus. Tidak ada penambahan kasus lagi," kata Ngabila, Minggu, 11 Desember.
Ngabila meminta masyarakat tidak panik. Pasalnya, sampai saat ini varian BN 1 bukanlah varian yang dominan di Jakarta. Proporsi mingguannya hanya 3 persen dari hasil genome sequencing.
"Apa pun variannya, pencegahannya tetap dengan disiplin bermasker. Cegah kematian dan longcovid dengan vaksinasi lengkap. Ikhtiar untuk bertahan hidup di era pandemi," ujarnya.
Ngabila mengatakan, hingga saat ini, tidak ada penambahan kasus Omicron BN.1 di Jakarta.
"Semua kasus BN.1 di Jakarta sudah sembuh," katanya.
Baca juga:
- Warga Gambir Jakpus Keluhkan Pembangunan Tempat Jualan Binaan di Area Taman Karena Potensi Cemari Lingkungan
- Paksa Kekasih Gugurkan Kandungan dan Sering Main Pukul, Oknum Polisi Kepulauan Seribu Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya
- Terjebak Macet dan Jendela Mobil Terbuka, Peluang Bagi Pelaku Jambret Mencuri Barang Berharga
Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengungkapkan bahwa saat ini telah ada 24 kasus COVID-19 BN.1 di Jakarta. BN.1 merupakan turunan dari varian Omicron.
Ngabila mengungkapkan, mayoritas kasus BN.1 mengalami gejala ringan. Hampir semua penularan kasus berasal dari transmisi lokal dan satu kasus pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Dari 24 pasien BN.1 domisili Jakarta. Sebanyak 30 persen tanpa gejala, 70 persen gejala ringan. Hanya satu yang PPLN, lainnya transmisi lokal," kata Ngabila dalam pesan singkat, Jumat, 9 Desember.
Ngabila menguraikan, semua kasus BN.1 melakukan perawatan di rumah dengan isolasi mandiri. Lebih lanjut, Ngabila menuturkan kasus BN.1 pertama kali dideteksi di Jakarta sejak tanggal 10 Oktober 2022.