Maaf Guru Pembuat Soal Anies-Mega setelah Dihardik Ketua DPRD DKI
JAKARTA - Guru SMP Negeri 250 Jakarta, Sukirno akhirnya meminta maaf kepada Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri. Permohonan maaf ini terkait pembuatan soal ujian sekolah yang mencantumkan narasi "Anies diejek Mega".
Diketahui, ada dua soal ujian dengan jawaban pilihan ganda yang ditulis oleh Sukirno. Dalam salah satu soal itu menyebutkan "Mega yang sering mengejek Anies selalu memakai sepatu kusam. Sedangkan Anies sebagai sosok yang sabar, pemaaf, dan tidak pemarah".
Soal lainnya yakni berbunyi "Pak Anies adalah seorang gubernur hasil Pemilihan Gubernur tahun 2017. Ia tidak menyalahgunakan jabatan yang dimilikinya untuk memperkaya diri dan keluarga. Sebaliknya, ia gunakan jabatannya untuk menolong rakyat yang mengalami kesusahan. Perilaku Pak Anies adalah contoh sikap...".
Setelah diancam akan dipolisikan oleh Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dua hari lalu, Sukirno mendatangi Gedung DPRD DKI dan ditemani dengan Kepala Dinas Pendidikan DKI, Nahdiana, untuk menyampaikan permohonan maaf tersebut.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden RI ke-5 dan Bapak Anies Rasyid Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta atas keteledoran dan kekhilafan saya memasukan nama-nama menyerupai tokoh dalam soal PAS PAI," kata Sukirno di gedung DPRD DKI, Rabu, 16 Desember.
Sukirno menyesali perbuatan yang ia anggap ceroboh dan tidak berpikir panjang saat waktu menyusun soal PAS (Penilaian Akhir Semester) Ganjil untuk mata pelajaran Agama Islam kelas VII.
"Sekali lagi saya sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan saya. Insyaallah, ke depannya saya lebih berhati-hati dan akan memperbaiki diri dan belajar lebih banyak lagi," ujar dia.
Baca juga:
Hampir dipolisikan
Prasetio Edi Marsudi, yang merupakan kader PDIP, bakal melaporkan guru yang mencatut nama Anies dan Mega dalam soal ujian sekolah ke Polda Metro Jaya. Hal ini diungkapkan Prasetio dalam rapat dengan agenda pemberian klarifikasi oleh Sukirno.
"Saya akan melaporkan bapak ke Polda Metro Jaya. Saya minta fotokopi KTP-nya. Saya akan laporkan bapak karena ini sudah menjadi masalah karena menyinggung Presiden Indonesia Kelima," kata Prasetio di gedung DPRD DKI, Selasa, 15 Desember.
Namun, setelah menerima permohonan maaf Sukirno secara langsung disertai dengan surat pernyataan resmi, Prasetio mengurungkan niatnya untuk melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya.
"Saya mau melaporkan ke polisi sebenarnya hari ini. Tapi, ternyata kedatangan Bu Kadis (Nahdiana), Pak Kirno minta dibukakan hati untuk permintaan maaf secara terbuka. Akhirnya, saya dengan legowo, saya rasa begitu (tak jadi laporkan)," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Desember.
Prasetio mengaku dirinya sangat marah ketika mengetahui bahwa Sukirno membenturkan dua nama tokoh dalam soal ujian. Sebab, dalam pandangan Prasetio, kedua nama yang dimaksud adalah Presiden RI Kelima sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kemarin kami sangat marah sekali. Karena apapun cerita dan alasannya, saya enggak terima. Akhirnya terketuklah saya sebagai pimpinan DPRD karena didatangi," ucap Prasetio.