Kaspersky Mendeteksi 400.000 File Berbahaya Setiap Hari pada Tahun 2022
JAKARTA - Pada tahun 2022, sistem deteksi Kaspersky pertumbuhan menemukan rata-rata 400.000 file berbahaya baru yang didistribusikan setiap hari selama 10 bulan terakhir. Jumlah ini menunjukkan peningkatan 5% jika dibandingkan dengan tahun 2021, yang hanya ditemukan 380.000 file berbahaya setiap harinya.
“Mengingat begitu cepatnya lanskap ancaman memperluas jangkauannya dan jumlah perangkat baru yang muncul dalam kehidupan sehari-hari pengguna, sangat mungkin tahun depan kami tidak lagi mendeteksi 400.000 file berbahaya per hari, melainkan setengah juta,” kata Vladimir Kuskov, kepala penelitian anti-malware di Kaspersky, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta.
Berdasarkan temuan dari Kaspersky Security Bulletin (KSB), rangkaian prediksi dan laporan analitis tahunan tentang perubahan penting dalam dunia keamanan siber, selama 2022, secara total total, Kaspersky mendeteksi sekitar 122 juta file berbahaya, 6 juta lebih banyak dari tahun lalu.
Selain itu, peneliti Kaspersky juga menemukan bahwa pangsa ransomware yang ditemui setiap hari meningkat sebesar 181% dibandingkan tahun 2021, yakni mencapai 9.500 file enkripsi per hari.
Di antara ancaman lainnya, solusi keamanan Kaspersky juga mendeteksi pertumbuhan 142% pangsa Downloaders program berbahaya yang menginstal versi baru malware atau aplikasi yang tidak diinginkan pada perangkat yang terinfeksi.
Baca juga:
- Penjahat Dunia Maya Manfaatkan Tantangan TikTok Invisible Body, Begini Motifnya!
- Google Ungkap Perusahaan Barcelona Ini Jual Alat Spyware untuk Chrome, Firefox, dan Windows Defender
- Proyeksi Market Kripto di Akhir 2022, Pasar Saham Reli Bulan Desember?
- Akun Twitter Kanye West Kembali Ditangguhkan, Kali Ini Gara-Gara Komentar Antisemit
“Yang lebih berbahaya adalah, dengan pengembangan Malware-as-a-Service, setiap penjahat dunia maya pemula sekarang dapat menyerang perangkat tanpa pengetahuan teknis dalam pemrograman,” tambah Kuskov.
Menurutnya, sangat penting tidak hanya untuk organisasi besar tetapi juga para pengguna biasa untuk menggunakan solusi keamanan yang andal, sehingga menghindari menjadi korban para pelaku kejahatan siber tersebut.