Temukan Hoaks Gempa Garut Disebut Cianjur, Ridwan Kamil Minta Warga Jabar Waspada
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil meminta masyarakat agar hati-hati dan waspada dengan misinfiormasi, disinformasi dan hoaks yang menyesatkan. Misalnya dengan penyebaran video kejadian gempa di Cianjur tapi dilabeli sebagai gempa Garut.
"Masyarakat agar bijak menyikapi dengan banyaknya informasi hoaks yang melabeli kejadian gempa Cianjur dengan gempa Garut," kata Gubernur Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandung, Antara, Minggu, 4 Desember.
Gubernur Ridwan Kamil menyatakan gempa bumi bermagnitudo 6,1 di Kabupaten Garut pada Sabtu, 3 Desember sore tidak menimbulkan korban jiwa. Dilaporkan dua orang yang mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan dari petugas puskesmas setempat. Kerusakan yang ditimbulkan gempa pun dilaporkan tidak terlalu berat.
Gubernur Ridwan Kamil menyatakan sudah menerima laporan dari Pemerintah Kabupaten Garut, dan isi laporannya tampak tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Berdasarkan data Humas Pemkab Garut, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, jumlah warga yang terdampak akibat gempa bumi tersebut sebanyak 15 jiwa dari 6 KK di Kecamatan Pakenjeng, Cikelet, Selaawi dan Kecamatan Cisewu.
Dinas Kesehatan dan BPBD Kabupaten Garut telah mendata beberapa rumah rusak yaitu di Kampung Ciroyom (Cikelet) satu rumah, Kampung Lembur Tengah (Selaawi) satu rumah, Kampung Desa Sukajaya (Cisewu) satu rumah, dan Kampung Jatiwangi (Pakenjeng) satu bangunan sekolah dasar rusak sedang.
Petugas penyelamat juga telah mendirikan tempat pengungsian dan posko darurat. Namun demikian Dinkes bersama BPBD Garut tetap melaksanakan pemantauan dan pelayanan yang dibutuhkan ke lokasi.
Bupati Garut Rudy Gunawan menceritakan gempa sempat membuat panik luar biasa warganya. Apalagi, gempa bumi terjadi ketika Garut bagian selatan sedang diguyur hujan deras, dan bayangan gempa bumi Cianjur masih belum hilang. Tapi Rudy bersyukur tidak ada korban meninggal.
Sebagai langkah cepat, Bupati telah memerintahkan semua perangkat daerah untuk monitoring situasi di 42 kecamatan di Garut. Dalam Surat Perintah Bupati Garut Nomor: KP.11.01/497 /TAPEM, hasil monitoring wajib dilaporkan ke call center BPBD Garut.
Dalam surat perintah ini, lokasi penugasan perangkat daerah terbagi ke dalam tiga wilayah penugasan yakni wilayah utara, tengah, dan selatan.
Menurut Bupati, Pemkab Garut telah menyediakan ambulans di 67 puskesmas untuk situasi darurat. Saat ini Garut masih dalam kondisi siaga.
"Ada kekhawatiran gempa susulan, karena takut dengan kasus (yang menimpa) saudara-saudara kita di Cianjur, apalagi sekarang di beberapa daerah dalam hujan lebat," katanya.
Baca juga:
- Kerap Dapat Keluhan, Ganjar Curhat ke Jokowi Banyak Guru Minta Diutamakan Jadi PPPK
- Hadir di HUT ke-77 PGRI, Ganjar Sebut Jokowi Bisa Jadi Presiden karena Jasa Guru
- 121 Gardu Terdampak Akibat Erupsi Gunung Semeru, PLN Bersiaga Terjun ke Lokasi Bila Hujan Abu Reda
- Gunung Semeru Erupsi, Megawati Instruksikan Baguna PDIP Bantu Korban Terdampak
Gempa bumi bermagnitudo 6,1 terjadi Sabtu (3/12) sekitar pukul 17.00 di kedalaman laut 118 kilometer Pantai Sayang Heulang, Garut bagian selatan. BKMG menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami.