Temukan 6 Gunung di Bawah Laut, TNI AL Koordinasi dengan BNPB
JAKARTA - Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menemukan enam gunung di bawah laut dengan tinggi mencapai 3.400 meter saat program Ekspedisi Jala Citra 2.
"Kami dapatkan ada enam gunung yang cukup besar, tingginya juga mencapai 3.400 meter. Kami melihat ini sesuatu yang perlu diwaspadai bersama," ucap Danpushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat di Markas Komando Pushidrosal, Ancol Timur, Jakarta Utara, Kamis 1 November.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kata Nurhidayat, telah membuat simulasi mengenai bagaimana mitigasi yang dapat dilakukan apabila gunung di bawah laut tersebut meletus.
Nurhidayat mengungkapkan terdapat kemungkinan terjadinya tsunami apabila gunung ini meletus. Simulasi yang dilakukan bersama BNPB berfungsi untuk memperkirakan tinggi tsunami, arah tsunami, dan seberapa besar tsunami yang dapat diakibatkan oleh letusan gunung tersebut.
"Perlu melakukan mitigasi bencana sehingga ada pembelajaran buat penduduk setempat," kata Nurhidayat.
Baca juga:
- Polisi Usut Pihak Lain di Kasus Korupsi Program Rumah Tahan Gempa Lombok Barat
- Penajam Bakal Sedot APBD 2023 Sebanyak Rp11 M untuk Rumah Korban Longsor Telemow Tahun 2018
- Minta Jangkauan Cari Ikan Diperluas, Nelayan Rote Ndao NTT Justru Diwanti-wanti DKP Jangan Terobos Perairan Australia
- Mulai Fokus Penanganan Pasca-Bencana, Polisi Bersikan Puing-puing Bangunan di Nagrak Cianjur
Pada ekspedisi Jala Citra 1, Pushidrosal juga telah menemukan 10 gunung di bawah laut, dan ternyata gunung-gunung tersebut merupakan gunung kecil yang merupakan hasil dari letusan gunung besar.
Nurhidayat menegaskan ekspedisi Jala Citra akan terus dikembangkan dan fokusnya tetap pada laut. Menurutnya, laut menyimpan misteri yang sangat banyak.
"Laut dangkal tidak terlalu banyak permasalahannya. Akan tetapi, kalau laut dalam itu banyak misteri yang bisa didapatkan, di samping peralatan survei yang juga sangat terbatas untuk bisa di laut dalam," ujarnya disitat Antara.
Ke depannya, dia menargetkan agar dapat menggunakan KRI Dewa Kembar 932 untuk menjadi andalan survei wilayah perairan laut dalam di Indonesia. Saat ini KRI Dewa Kembar sedang dalam perbaikan.
"Mudah-mudahan KRI Dewa Kembar sudah siap pada tahun depan dengan multibeam sehingga ada tiga kapal yang bisa disiapkan untuk survei secara bersama," tandasnya.