Polisi Sita Aset Bos Judi Online Apin BK Senilai Rp158,8 Miliar
JAKARTA - Polda Sumatera Utara (Sumut) menyita sejumlah aset milik bos judi Jonni alias Apin BK, tersangka kasus judi online. Aset yang disita nilainya mencapai Rp158 miliar.
“Aset yang disita berupa 21 unit jetski, dua unit speedboad, satu kapal, tiga aset tanah di Kabupaten Samosir, kemudian rumah senilai Rp153 miliar, jadi totalnya Rp158,8 miliar nilai asetnya,” kata Kapolda Irjen Panca Putra Simajuntak dilansir ANTARA, Rabum 30 November.
Bos judi daring terbesar di Sumut itu ditersangkakan melakukan tindak pidana perjudian dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Panca menyebutkan, pihaknya secepatnya melengkapi berkas perkara TPPU yang tersangkanya Jonni alias Apin BK.
“Secepatnya berkas TPPU akan dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Sumut," kata dia.
Penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut melakukan penggerebekan lokasi judi online milik Apin BK di Kompleks Cemara Asri Deli Serdang pada 8 Agustus 2022. Dari penggerebekan ini, petugas mengamankan belasan operator judi online. Namun saat penggerebekan, Jonni alias Apin BK berhasil kabur.
Kemudian pada tanggal 14 Oktober 2022, Polri berhasil memulangkan Apin BK yang melarikan diri ke Singapura.
Kepolisian melakukan penyitaan aset milik Apin BK yang diduga hasil dari perjudian yang dikelolanya. Aset itu berupa rumah, ruko, kapal, jetski, tanah, dan speedboat.
Baca juga:
- Dokter Forensik Ungkap Hasil Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan, Ada Bekas Kekerasan Benda Tumpul
- Anggota Brimob Meninggal dalam Baku Tembak dengan KKB di Dekai Papua
- Bakal Demo Besar-Besaran Tolak UMP DKI Rp4,9 Juta Besok, KSPI Komit Digelar Setiap Hari
- KPK: Pengelolaan Dana Bantuan Kebencanaan Jadi Modus Korupsi
Total ada 16 tersangka dalam perkara judi online tersebut termasuk Apin BK. Berkas perkara pun dinyatakan lengkap untuk selanjutnya diserahkan kepada jaksa penuntut umum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.
Selanjutnya, kata Panca, penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut secepatnya akan melakukan pengiriman 16 tersangka serta barang bukti (tahap II) ke pihak kejaksaan.
“Selanjutnya akan dilakukan proses tahap kedua yaitu penyerahan tersangka dan barang bukti," kata Panca.