Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde Bakal Perketat Pengawasan Kripto
JAKARTA – Keruntuhan raksasa bursa kripto FTX telah merugikan para investor aset digital. Kondisi itu mendorong para penyusun kebijakan untuk memperketat pengawasan terhadap market kripto.
Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde menyerukan pengawasan kripto lebih lanjut. Lagarde mengklaim “stabilitas dan keampuhan” kripto telah tersingkap lewat kolapsnya perusahaan kripto tersebut yang diikuti peretasan senilai 450 juta miliar dolar AS dari FTX. Di sisi lain, tindakan pencurian dana tersebut diduga dilakukan oleh internal FTX itu sendiri.
Sebelumnya, pada 5 Oktober 2022, anggota Uni Eropa telah mengesahkan aturan kripto lewat kerangka kerja Markets in Crypto Assets (MiCA). Regulasi ini ditujukan untuk mengatur penerbitan dan layanan aset kripto. Mengomentari kondisi saat ini Lagarde berpendapat harus ada MiCA jilid II.
Baca juga:
Melansir CoinSpeaker, pasar mata uang kripto sedang dalam tahap awal pengembangan, dengan banyak perubahan operasional yang diharapkan di sepanjang jalan. Dengan demikian, versi kedua dari kerangka peraturan UE untuk mencakup tren yang berkembang di pasar kripto adalah hal yang bijaksana, menurut Lagarde.
Christine Lagarde telah menjadi presiden Bank Sentral Eropa sejak 2019 dan telah secara signifikan mengarahkan organisasi menuju layanan pembayaran digital. Dengan demikian, pasar kripto diperkirakan akan berkembang, tetapi ahli strategi pasar memperkirakan crypto winter yang lebih panjang.
Di sisi lain, negara-negara anggota Uni Eropa tengah fokus pada pengembangan infrastruktur pembayaran digital dengan menggunakan mata uang digital bank sentral (CBDC). Lagarde memaparkan potensi penggunaan mata uang digital untuk pembayaran masa depan.
"Kami harus dapat menawarkan itu, jika tidak, orang lain akan mengambil tempat itu," kata Lagarde.
Bear market kripto dimulai sejak keruntuhan Terra LUNA pada bulan Mei lalu yang menyeret keruntuhan pemain besar dalam industri seperti Three Arrows Capital dan Celsius Network. Sejak itu harga Bitcoin anjlok. Kemudian pada bulan November ini, bangkrutnya FTX dan perusahaan rekanan Alameda Research yang merugikan perusahaan modal ventura Sequoia dan platform pinjaman kripto BlockFi, turut memperpanjang musim dingin kripto.