Holding BUMN Pariwisata Tunjuk TWC sebagai Operator Manajemen Destinasi
JAKARTA - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung berencana menunjuk PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko/TWC (Persero) sebagai operator manajemen destinasi atau destination management yang profesional.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, selain pembangunan destinasi yang diharapkan, InJourney juga memperkuat manajemen destinasi atau destination management. Indonesia memiliki destinasi wisata yang bagus, namun kelemahannya Indonesia tidak memiliki destination management yang kuat.
"Karena itu kami menunjuk PT TWC sebagai core destination management. TWC mulai mengoperasikan Borobudur, Prambanan, Taman Mini Indonesia Indah, Kawah Putih, dan beberapa lokasi wisata lainnya," ujar Dony di Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, dikutip dari Antara, Selasa 29 November.
TWC juga nantinya mengoperasikan Labuan Bajo dan Siak Riverside.
TWC akan lebih diarahkan pada operator destinasi, destination operator management. Kelemahan di Indonesia adalah tidak ada operator yang profesional, karena pada umumnya destinasi wisata milik pemerintah, baik pemerintah daerah ataupun kementerian/lembaga negara dan dikelola kurang profesional," kata Dony.
"TWC akan menjadi destination management organization yang profesional. kami sudah mulai dari Prambanan, Borobudur, Ratu Boko, Taman Mini Indonesia Indah dan lainnya yang sudah diserahkan kepada kami untuk pengelolaannya sehingga bisa dikelola secara profesional dan ditingkatkan. Ini yang kami lakukan untuk TWC," ujar Dony.
Baca juga:
- Tinjau Pembangunan Bendungan Jlantah di Karanganyar, Menteri Basuki: Perhatikan Lingkungan dan Metode Kerja
- Waskita Karya Selesaikan Delapan Proyek Infrastruktur Pendukung KTT G20
- Konstruksi Ruas Tol Kapal Betung Ditargetkan Kelar pada Triwulan III 2023
- Bernilai Rp1,35 Triliun, Proyek Gedung Sekretariat Presiden di IKN Bakal Rampung pada Akhir 2024
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pelayanan kepada turis lokal harus menjadi yang utama, lantaran banyak potensi wisata lokal yang harus dikembangkan.
Menurut Menteri BUMN, hal ini dikarenakan di kota, kabupaten, dan desa banyak potensi wisata yang harus dikembangkan.
Erick menambahkan bahwa saat ini merupakan era kompetisi, sehingga Indonesia harus memastikan domestic market sangat kuat, jangan sampai domestic market ini tidak diambil, dan malah orang asing yang mengambil.