Tegaskan Kabinetnya akan Ramping, PM Malaysia Anwar Ibrahim Sebut Tidak Ada Hadiah Jabatan Menteri
JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengulangi kembali pernyataan, bahwa kabinetnya akan ramping, mengatakan dia akan menghentikan penunjukan menteri Kabinet sebagai bentuk penghargaan pada Hari Minggu.
"Saya ingin mereka mendukung berdasarkan kebijakan dan komitmen saya terhadap pemerintahan yang baik, komitmen saya terhadap gerakan anti-korupsi dan untuk memulihkan ekonomi… Itu sebenarnya," ujarnya dilansir dari CNA 28 November.
"Tentu saja, kami dapat mempertimbangkan satu atau dua kasus di mana itu benar-benar diperlukan, tetapi, itu tidak boleh dilihat sebagai penghargaan kepada para master politik agar mereka mendukung Anda," tegasnya.
Soal kapan susunan Kabinet akan diumumkan, Anwar mengatakan akan mengumumkannya dalam beberapa hari ke depan, karena dia sedang berdiskusi dengan anggota koalisi, termasuk empat partai utama di Pakatan Harapan, yakni PKR, DAP, Amanah dan United Progressive Kinabalu Organisation
"Saya melakukan pertemuan yang sangat baik dengan Perdana Menteri Sarawak Tan Sri Abang Johari Tun Openg (Ketua Gabungan Parti Sarawak) kemarin," ungkapnya.
"Kemudian saya harus berbicara dengan perwakilan Barisan Nasional, mereka memiliki komite kerja juga untuk memberikan beberapa rekomendasi," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, pada hari pertamanya menjabat Jumat lalu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan kabinetnya akan lebih ramping dengan gaji yang lebih rendah, dibanding dengan pemerintahan sebelumnya.
Baca juga:
- Tak Ingin Perdebatan Politik Berlarut dengan Presiden Zelensky di Tengah Perang, Wali Kota Kyiv: Ini Tidak Baik
- Paus Fransiskus Desak Israel-Palestina Berdialog Usai Bom Yerusalem dan Bentrokan di Tepi Barat
- Dukung Protes, Keponakan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Serukan Dunia Putus Hubungan dengan Teheran
- Protes Pembatasan COVID-19 Meluas di China, Polisi Shanghai dan Pengunjuk Rasa Terlibat Bentrok
Mengatakan dirinya tidak akan mengambil gaji seperti janji kampanye, PM Anwar Ibrahim mengatakan prioritas utamanya adalah mengatasi meningkatnya biaya hidup.
"Untuk saat ini, saya rasa prioritas harus diberikan pada biaya hidup dan kenaikan harga barang-barang yang membebani rakyat," ucapnya.