Preview Piala Dunia 2022, Portugal Vs Uruguay: La Celeste Tak Ingin Nasib Mereka Ditentukan Tim Lain
JAKARTA - Portugal bisa menjadi tim kedua setelah Prancis yang memastikan lolos dari fase grup Piala Dunia 2022 dengan menyisakan satu pertandingan, jika mengalahkan Uruguay pada pertandingan keduanya Selasa dini hari esok.
Tetapi, sekalipun kesulitan mengembangkan permainannya kala seri melawan Korea Selatan, Uruguay bukan lawan yang mudah ditundukkan oleh Portugal sekalipun.
Uruguay yang sudah dua kali menjuarai Piala Dunia, bahkan pernah menyingkirkan Portugal dengan 2-1 dalam 16 besar Piala Dunia 2018. Kedua gol Uruguay itu dicetak oleh Edinson Cavani yang masih dilibatkan Uruguay dalam Piala Dunia 2022 ini.
Meskipun Cristiano Ronaldo membuat rekor dengan mencetak gol dalam Piala Dunia kelimanya saat menang 3-2 atas Ghana, Portugal kekurangan inspirasi dan harus melakukan banyak hal untuk menghilangkan performa buruk Piala Dunia sejak semifinal Piala Dunia 2006.
Uruguay sendiri, meskipun gagal mencetak gol atau bahkan gagal membuat peluang tepat sasaran saat menghadapi Korea Selatan tiga hari lalu, bermain tenang dan terorganisir.
Dipenuhi gabungan pemain muda dan senior, Uruguay tampil percaya diri di mana setiap tekanan lawan tak pernah membuat mereka gugup.
Meskipun demikian pelatih Portugal Fernando Santos mengaku tidak kesulitan menghadapi pertandingan Uruguay karena dia tahu apa yang harus diperbaiki dari timnya.
"Tidak ada yang saya khawatirkan karena saya tahu pemain-pemain saya bisa melakukan lebih baik dari itu," kata Santos seperti dikutip Antara via Reuters. "Saya yakin sekali mereka bisa tampil jauh lebih baik dari ini."
Portugal yang biasa tampil di bawah standar selama babak grup Piala Dunia, kali ini tak boleh melakukan hal seperti itu, karena Uruguay bisa mengeksploitasi celah itu.
Siklus itu harus berhenti saat pertandingan melawan Uruguay karena jika terus berlanjut akan membahayakan Portugal sendiri mengingat lawan terakhirnya dalam fase grup, Korea Selatan, cenderung tampil semakin agresif ketika lawan terlihat rentan dan inilah yang membuat mereka pernah menumbangkan Jerman pada Piala Dunia 2018.
Uruguay sendiri ingin menghindari kekalahan melawan Portugal agar nasibnya tetap ditentukan mereka sendiri sebelum menjalani pertandingan terakhir melawan Ghana.
Uruguay terlihat bagus sejak Diego Alonso melatih tim ini akhir tahun lalu dan membalikkan keadaan pada babak kualifikasi. Semua pemainnya sudah siap diturunkan, kecuali Ronald Araujo yang tengah dalam pemulihan dari operasi paha.
Lini pertahanan Alonso tampak kokoh melawan Korea Selatan, tetapi dia juga diberkati dengan opsi serang yang bervariasi, yang meliputi Luis Suarez, Edinson Cavani, Darwin Nunez dan Facundo Pellistri. Mereka semua tampil berbahaya saat menghadapi Korea Selatan.
Alonso tahu pertandingan melawan Portugal itu akan berjalan sengit dan bisa ditentukan pada menit-menit terakhir pertandingan. Laga ini juga sangat menentukan untuk nasib Uruguay.
Baca juga:
Prediksi sebelas pemain pertama
Portugal (4-3-3): Diogo Costa; Joao Cancelo, Ruben Dias, Danilo Pereira, Raphael Guerreiro; Bernardo Silva, Ruben Neves, William Carvalho; Bruno Fernandes, Cristiano Ronaldo, Joao Felix.
Uruguay (4-3-3): Sergio Rochet; Martin Caceres, Diego Godin, Jose Maria Gimenez, Mathias Olivera; Federico Valverde, Rodrigo Bentancur, Matias Vecino; Facundo Pellistri, Luis Suarez, Darwin Nunez.
Statistik penting kedua tim
Portugal dan Uruguay sudah tiga kali bertemu sebelum ini. Keduanya memenangkan satu laga, termasuk Piala Dunia 2018 yang dimenangkan Uruguay.
Portugal melakukan debut dalam Piala Dunia 1966 di Inggris dengan mengalahkan juara bertahan Brazil, mencapai semifinal dan finis tempat ketiga yang sejauh ini merupakan pencapaian terbaiknya.
Cristiano Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola putra dengan 118 gol untuk timnasnya.
Portugal mengawali kampanye Grup H dengan kemenangan mendebarkan 3-2 atas Ghana di mana Ronaldo menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam lima Piala Dunia.
Uruguay dua kali menjuarai Piala Dunia, masing-masing di Montevideo pada 1930 dan di Brazil pada 1950.
Uruguay finis ketiga di belakang Brasil dan Argentina dalam kualifikasi zona Amerika Selatan. Luis Suarez mencetak gol terbanyak dengan delapan gol.
Uruguay imbang 0-0 melawan Korea Selatan pada pertandingan pembuka mereka di Grup H.