Keputusan Tak Memborgol 4 Laskar FPI yang Berujung Tembakan Mematikan
JAKARTA - Polisi dan laskar khusus FPI sempat kejar-kejaran hingga berujung saling berbalas tembakan di Tol Cikampek. Semua tergambar dalam rekonstruksi penembakan laskar khusus FPI pengawal Rizieq Shihab di Tol Cikampek. Seperti yang kita tahu, enam dari 10 laskar khusus FPI tewas ditembak petugas.
Di dalam Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, ada empat laskar khusus FPI yang dibawa polisi menggunakan Daihatsu Xenia. Dua lagi anggota laskar khusus FPI yang terluka, dibawa dengan mobil terpisah oleh polisi.
Di mobil Xenia, empat anggota laskar khusus FPI ini ditempatkan dengan posisi berbeda. Tiga orang ditempatkan di bagian belakang mobil. Satu orang lagi di tengah bersama seorang polisi. Yang jadi catatan, mereka semua tak ada yang diborgol.
Padahal, keempat orang ini sebelumnya terlibat aksi bak film laga dengan polisi. Saling salip, kejar-kejaran di jalan tol hingga saling berbalas tembakan. Tapi ketika laskar FPI ini dibawa di dalam mobil, malah tidak diborgol sama sekali.
"Ini sangat aneh, Rizieq sendiri saat dibawa ke sel tahanan di Polda Metro Jaya tangannya diborgol aparat. Kenapa keempat anggota FPI yang baru selesai baku tembak dengan polisi itu tangannya tidak diborgol saat dimasukkan ke mobil polisi?" kata Neta.
Neta menganggap upaya polisi memasukkan keempat anggota FPI yang baru selesai baku tembak dengan polisi ke dalam mobil polisi yang berkapasitas delapan orang, yang juga diisi anggota polisi, adalah tindakan yang tidak masuk akal.
"Terlihat nyata bahwa aparatur kepolisian sudah melanggar SOP yang menyebabkan keempat anggota FPI itu tewas di satu mobil. Dari penjelasan Kadiv Humas Polri itu terlihat betapa cerobohnya anggota polisi tersebut,” tuturnya.
Baca juga:
Rekonstruksi penembakan laskar khusus FPI
Seperti diberitakan sebelumnya, Bareskrim Mabes Polri sudah menggelar rekonstuksi peristiwa penembakan enam laskar khusus pengawal Rizieq Shihab di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50. Dalam rekonstruksi ini, ada 58 adegan yang diperagakan dari awal kejadian hingga para laskar diberikan tindakan tegas oleh polisi.
Rekonstruksi digelar Senin, 14 Desember dini hari. Rekonstruksi penembakan in dilakukan di tempat lokasi yang berbeda. Jam dipilih tengah malam untuk menggambarkan kejadian sebenarnya.
Di lokasi pertama, di Jalan Internasional Karawang Barat, depan Hotel Novotel, setidaknya ada sembilan adegan yang diperagakan. Reka ulang adegan ini menggambarkan awal mula bentrokan antara polisi dan laskar khusus Rizieq Shihab.
Awal kejadian, ada beberapa anggota polisi yang berada di mobil Toyota Avanza berwarna silver dihalangi dua mobil laskar, yakni Avanza silver dan Chevrolet Spin abu-abu. Kemudian, salah satu mobil yang ditumpangi laskar menabrak mobil polisi. Selanjutnya, mobil itu langsung tancap gas untuk melarikan diri.
Selanjutnya, mobil laskar lainnya yakni, Chevrolet Spin langsung mengadang mobil polisi. Empat anggota laskar langsung keluar dari mobil tersebut. Mereka yang membawa senjata tajam kemudian menyerang mobil petugas. Beberapa kali empat anggota laskar itu menghantamkan senjata mereka ke arah mobil polisi.
Petugas melepas tembakan peringatan. Dengan adanya tembakan peringatan itu, empat anggota laskar yang sebelumnya melakukan penyerangan, kembali ke mobilnya. Tapi dua laskar yang sebelumnya hanya di dalam mobil justru keluar dan menembak mobil polisi sebanyak tiga kali. Sehingga, polisi membalas tembakan itu. Tapi kedua laskar itu langsung kembali masuk ke mobil Chevrolet. Selanjutnya mereka melarikan diri.
Bagian kedua
Bagian kedua ada di Jembatan Badami. Di sini, setidaknya ada empat adegan yang diperagakan.
Di bagian ini, memperlihatkan mobil Chevrolet Spin yang ditumpangi enam angota laskar, disalip mobil petugas dari sisi sebelah kiri. Di sini seorang laskar disebut melakukan penembakan ke arah polisi. Penembakan dilakukan dengan cara membuka kaca dan mengarahkan senjata ke arah salah seorang petugas di dalam mobil.
"Saat yang bersama karena petugas C melihat pelaku (Laskar) satu menembak, petugas C membalas tembakan pelaku," kata petugas.
Lalu, dua anggota polisi yakni, petugas C dan A yang duduk di kursi bagian tengah melancarkan tembakan balasan. Aksi tembak-tembakan ini sempat terhenti ketika mobil polisi memperlambat kecepatannya.
Penembakan kembali terjadi ketika mobil polisi mulai mendekati mobil para laskar dari sisi kanan. Petugas B saat itu menembak mobil Chevrolet yang dikendarai para laskar.
"Selanjutnya mobil Chevrolet pelaku membuka kaca dan mengarahkan senjata ke arah petugas. Petugas B dan C melakukan penembakan ke arah pelaku," kata petugas.
Aksi saling tembak dan kejar-kejaran yang terjadi kembali terhenti, karena mobil petugas sempat terhalang truk yang melintas dan tertinggal jauh dari mobil para laskar.
Bagian ketiga
Adegan pun berlanjut ke lokasi ke tiga yakni Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. Mobil yang dikendarai laskar awalnya masuk ke rest area. Namun tak diketahui apa tujuan mereka ke sana.
Hanya saja, saat hendak keluar mobil mereka terhalang mobil lainnya. Sehingga, petugas berhasil mengejar para laskar.
Saat itulah, polisi mengepung mobil yang diisi Laskar Khusus FPI. Mereka meminta empat anggota laskar turun dari mobil dan tiarap. Sedangkan, dua anggota laskar lainnya terluka akibat terkena tembakan.
Kemudian, petugas menggeledah mobil itu. Kata polisi, petugas berhasil menemukan senjata api, celurit, tongkat kayu hingga ketapel. Sehingga, empat laskar dan barang butki itu dimasukan ke dalam mobil petugas.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengatakan, ada dua laskar yang tertembak saat petugas melakukan tembakan balasan di lokasi sebelumnya.
"Begitu berhasil diblok (diadang), ditemukan bahwa dua dari pelaku dalam keadaan terluka," papar Brigjen Andi.
Kedua laskar yang terluka itu kemudian dibawa menggunakan mobil Toyota Avanza milik petugas. Sementara 4 orang laskar khusus lainnya, dibawa menggunakan mobil Daihatsu Xenia milik petugas lainnya yang tiba di rest area untuk membantu petugas.
Bagian keempat
Lokasi terakhir dalam rekonstruksi yakni, ruas tol Jakarta-Cikampek KM 51+200. Dari reka ulang adegan diketahui jika empat laskar khusus FPI yang dibawa menggunakan Daihatsu Xenia ditembak polisi karena disebut mencoba merebut senjata petugas.
"Saya coba jelaskan bahwa TKP 4 ini adalah lanjutan apa yang terjadi di TKP 3 (rest area km 50). Adegan di TKP 3 itu, empat pelaku yang masih hidup diamankan ke dalam mobil dengan tujuan dibawa penyidik ke Polda Metro Jaya," ungkap Brigjen Andi.
Andi mengatakan, empat anggota laskar ini ditempatkan dengan posisi berbeda. Tiga di bagian berada di belakang dan satu di tengah. Tapi mereka semua tak diborgol.
Dengan kondisi itulah, para laskar kembali melakukan perlawanan. Mereka mecoba merebut senjata petugas. Sehingga akhirnya berujung dengan keputusan untuk memberikan tindakan tegas.
"Terjadi percobaan untuk merebut senjata anggota dari pelaku yang ada dalam mobil. Sehingga keempat pelaku dalam mobil mengalami tindakan tegas dan terukur dari anggota yang ada. Setelah kejadian ternyata dalam kondisi luka, langsung itu dibawa ke RS Kramat Jati, Polri," ucapnya.
Penjelasan polisi
Bareskrim Polri menjelaskan kenapa mereka tidak memborgol empat anggota laskar khusus FPI pengawal Rizieq shihab yang berhasil diringkus dan dimasukkan ke dalam mobil polisi. Tim yang membawa empat laskar FPI memang berstatus sebagai tim pengintai, bukan disiapkan untuk penangkapan.
"Kenapa dia (empat laskar) tidak diborgol karena memang tim yang mengikuti ini bukan tim untuk mengangkat, tim surveilans untuk mengamati. Mereka tidak dipersiapakan untuk menangkap. Tetapi, apabila menerima serangan, mereka siap," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian.
"Dua tersangka atau dua pelaku itu yang satu mencoba menyekek anggota dari belakang. Dan yang di samping mencoba merebut (senjata), terus dalam kondisi begitu kan nggak mungkin lagi kan pakai omongan-omongan kan," tutur Andi.