Cegah Tragedi Halloween Itaewon Terulang, 600 Polisi Amankan Nobar Piala Dunia 2022 Korsel vs Uruguay di Pusat Kota Seoul
JAKARTA - Sekitar 600 personel polisi akan dikerahkan untuk mengendalikan massa di Lapangan Gwanghwamun, Seoul pusat di mana ribuan pendukung tim nasional Korea Selatan diharapkan memberikan dukungan saat tim kesayangannya bertanding di Piala Dunia 2022 Qatar.
Pemerintah Metropolitan Seoul telah mengizinkan Red Devils, nama pendukung tim nasional Korea Selatan, untuk menggunakan alun-alun, tempat warga Korea Selatan terbiasa menggelar nonton bareng (nobar).
Izin itu datang sekitar sebulan setelah tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Seoul yang menewaskan sekitar 158 orang.
"Sebanyak 41 perwira polisi, bersama dengan delapan regu polisi (terdiri dari sekitar 560 personel), akan dikerahkan di Lapangan Gwanghwamun pada Kamis untuk mencegah kepadatan," kata seorang pejabat di Badan Kepolisian Nasional, dilansir dari Korea Times 24 November.
Kamis ini, ribuan penggemar sepak bola Negeri Ginseng diharapkan memberikan dukungan saat Taegeuk Warriors bertanding dalam partai pertama penyisihan Grup H menghadapi Uruguay.
Sementara, hingga 10.000 penggemar diperkirakan akan berkumpul untuk dua pertandingan berikutnya, menghadapi Ghana pada 28 November dan Portugal pada 2 Desember.
Bekerja sama dengan Red Devils dan Pemerintah Metropolitan Seoul, polisi akan melakukan pemeriksaan keamanan di sekitar Lapangan Gwanghwamun, pintu masuk kereta bawah tanah terdekat, dan lingkungan lainnya sebelum acara dimulai, kata pejabat tersebut.
Baca juga:
- Serangan Udara Baru Permulaan, Presiden Erdogan Sebut Serangan Darat ke Suriah Dilakukan di Waktu Tepat
- Bantah Pembicaraan Keselamatan Pengiriman dengan NATO, Kementerian Pertahanan Rusia: Hoaks
- Presiden Macron Tekankan Faktor Keamanan dan Keselamatan di PLTN Zaporizhzhia
- Rudal Rusia Hantam Rumah Sakit Bersalin Ukraina, Gubernur Zaporizhzhia: Bayi yang Baru Lahir Tewas
Polisi akan melakukan pemeriksaan real-time pada level penonton, untuk mencegah kepadatan berlebih dan membubarkan penggemar untuk menggunakan jalur yang berbeda saat meninggalkan lapangan setelah pertandingan.
Selain itu, polisi juga akan melakukan pengendalian massa di distrik kehidupan malam terdekat, di mana banyak orang diprediksi akan menyaksikan pertandingan.
Secara terpisah, tim komando polisi khusus juga akan dikirim untuk mengantisipasi ancaman ledakan dan serangan teroris di wilayah-wilayah tersebut.