Disambangi Menhan Amerika Serikat, Prabowo Bahas Program Tahanan Perang
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku puas bekerja sama dalam bidang pertahanan dengan Amerika Serikat (AS).
Hal itu disampaikan Prabowo usai melakukan pertemuan tertutup dengan Menhan AS, LIoyd J Austin III, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin 21 November.
"Saya menyampaikan kepuasan terhadap kerja sama kedua negara hingga saat ini. Hubungan kedua negara telah berlangsung berpuluh tahun dan berada dalam situasi yang sangat baik," katanya, dikutip dari Antara.
Prabowo mengatakan, pertemuannya dengan Menhan Austin merupakan pertemuan keempat sejak dua tahun terakhir.
Pembicaraan antara kedua menteri berlangsung konstruktif. Terdapat sejumlah poin yang dibahas terkait kerja sama pertahanan kedua negara, seperti di bidang pendidikan prajurit TNI, peralatan pertahanan, hingga latihan bersama.
Dia mengatakan terdapat program bersama yang perlu diselesaikan, khususnya terkait tahanan perang atau prisoner of war (POW). Begitu juga missing in action (MIA) recovery yang ada wilayah Indonesia.
"Kami berjanji untuk mempercepat ini, dan kami ingin membantu mereka membawa kembali pahlawan mereka yang gugur," ujar mantan Danjen Kopassus itu.
Baca juga:
- Gudang Pusat Alfamart Cianjur Rusak Akibat Gempa M 5,6, Sejumlah Karyawan Luka-luka
- Soal Pelajar Tendang Nenek di Tapanuli Selatan, Mahfud MD: Biadab, Harus Ada Tindakan Tegas
- Saksi Sebut 3 Hari Setelah Brigadir J Tewas Ada Aliran Dana Rp200 Juta ke Bripka RR
- KPK Ungkap Ada 4 Proyek Besar Mangkrak di Kutai Barat Kaltim
Sementara itu, Menhan Austin menekankan hubungan persahabatan antara AS dan Indonesia dalam bidang pertahanan sudah berlangsung selama 70 tahun dan terus tumbuh.
Dia bilang, Indonesia telah menunjukkan kemampuannya mempertahankan kedaulatan dan keamanan kawasan Indo-Pasifik.
"Amerika Serikat bangga bekerja sama dengan Anda untuk memastikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujarnya.
Austin juga mengatakan akan memperdalam lagi kemitraan antara AS dan Indonesia.
"Dalam pertemuan ini kami membahas upaya untuk memperdalam kemitraan termasuk di dalamnya memperluas interoperabilitas, meningkatkan investasi di bidang pendidikan," ucap Austin.