Tak Ada Bukti Lakukan Diskriminasi Kaum LGBT, NASA Ogah Ganti Nama Teleskop James Webb
JAKARTA - NASA belum lama ini menghadapi penghinaan tentang fakta bahwa Teleskop Antariksa James Webb (JWST) menyandang nama pemimpin badan tersebut yang melakukan diskriminasi terhadap pekerja gay atau lesbian.
Adalah James Webb, yang menjalankan badan antariksa tersebut dari 1961 hingga 1968 dan diduga telah mempromosikan kebijakan anti-LGBTQ selama masa jabatannya.
Jadi, ketika Teleskop Webb bersiap-siap tahun lalu untuk pergi ke luar angkasa, penyelidikan atas tuduhan itu dengan cepat dimulai, dipicu oleh protes dari para ilmuwan, aktivis, dan anggota masyarakat umum yang mendesak agar nama mesin perintis itu diubah.
Namun, NASA mengatakan penyelidikan yang telah dilakukan oleh kepala sejarawan badan itu, Brian Odom menemukan sosok James Webb tidak terlibat dalam tindakan tersebut.
Mereka memeriksa 50.000 dokumen dan korespondensi lainnya dari periode sejarah Amerika Serikat (AS) yang disebut sebagai Lavender Scare, yakni membasmi kaum homoseksual dari tenaga kerja federal yang dimulai pada 1940-an dan berlanjut selama beberapa dekade.
Baca juga:
- Space Perspective Beli Kapal untuk Dijadikan Pelabuhan Antariksa Terapung Pertama di Dunia
- Waymo Segera Luncurkan Minivan Listrik Otonom, Kendaraan Tanpa Stir, Pedal dan Spion
- Otoritas Korsel Bekukan Rp1,6 Triliun Dana dari Co-Founder Terraforms Labs, Shin Hyun-seong
- Para Ahli Institut Alan Turing London, Prediksi Inggris Akan Tersingkir di Perempat Final Piala Dunia 2022
“Setelah pencarian menyeluruh terhadap arsip pemerintah AS dan Perpustakaan Kepresidenan Truman, penyelidikan sejarah NASA menemukan sampai saat ini, tidak ada bukti yang secara langsung menghubungkan (sosok) James Webb dengan tindakan atau tindak lanjut apa pun yang terkait dengan pemecatan individu karena orientasi seksual mereka," ujar Administrator NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip Senin, 21 November.
"Berdasarkan bukti yang tersedia, NASA tidak berencana mengubah nama Teleskop Antariksa James Webb," imbuhnya.
Investigasi secara khusus oleh Odom dan timnya itu berfokus pada dua kejadian yang berkaitan dengan sosok Webb, keduanya terjadi selama Lavender Scare.
NASA tidak melakukan investigasi dengan cepat hingga 2021, meskipun bertahun-tahun para astronom dan ilmuwan lain meminta untuk menghapus nama James Webb.
Tuduhan ini termasuk yang dibuat oleh karyawan NASA Clifford Norton, dia mengajukan gugatan dan mengklaim bahwa dia telah dipecat pada 1963 setelah terlihat di dalam mobil bersama pria lain.
Saat itu dia dibawa ke tahanan polisi, lalu keamanan NASA kemudian membawanya ke kantor pusat agensi dan menginterogasinya sepanjang malam. Tak lama, dia kemudian diberhentikan dari pekerjaannya.
NASA biasanya menamai teleskop dengan nama astronom terkemuka, seperti teleskop Hubble, Spitzer, Chandra, dan Compton. Webb adalah pengecualian.
James Webb memimpin badan tersebut saat memajukan program luar angkasa menuju pendaratan di Bulan dan mempromosikan penelitian astronomi, tetapi dia adalah seorang birokrat, bukan astronom.