Cuaca Ekstrem Diprediksi Hingga Februari 2023, BPBD Ingatkan Warga Lebak Waspada
BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta warga mewaspadai cuaca ekstrem sampai Februari 2023. Potensi cuaca itu berpeluang menimbulkan bencana alam di Lebak.
"Kita terus menyampaikan peringatan kewaspadaan dini guna mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak, Agus Reza Faisal, Minggu 20 November, dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak hujan di wilayah Banten, termasuk di Kabupaten Lebak, terjadi Desember sampai Februari 2023.
Namun, saat ini juga di berbagai wilayah di Banten sudah memasuki musim hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat juga disertai angin kencang dan petir atau kilat.
"Kami minta warga tetap waspada menghadapi musim hujan, karena berpotensi menimbulkan bencana alam," tuturnya.
Baca juga:
Ia mengatakan, BPBD Lebak mengeluarkan peringatan kewaspadaan cuaca ekstrem tersebut sebab, wilayah Kabupaten Lebak sebagian besar menjadi daerah rawan bencana alam seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung, gelombang tinggi dan pohon tumbang.
"Kami sudah menyampaikan peringatan kewaspadaan bencana alam ke warga, aparatur desa, kecamatan dan relawan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya menjelaskan.
Sementara itu, sejumlah masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciujung Rangkasbitung Kabupaten Lebak kini melakukan siaga selama 24 jam menyusul curah hujan tinggi dengan intensitas ringan hingga lebat.
Bahkan, curah hujan itu terjadi pada siang, sore dan malam hari, sehingga dikhawatirkan Sungai Ciujung meluap.
"Kami di sini siaga 24 jam dan jika Sungai Ciujung meluap dipastikan semua warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Ujang (55) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.