Freeport Indonesia Gandeng Yatamam dan RMP Bangun Fasilitas Pengolahan Smelter di Gresik
JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) bekerja sama dengan Yayasan Takmir Masjid Jami Manyar (Yatamam) dan PT Raya Manyar Persaya (RMP) mendirikan fasilitas pengolahan limbah smelter di Desa Manyarejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Executive Vice President Corporate Planning & Business Strategy PTFI, Horst Garz mengatakan kerja sama pendirian fasilitas pengolahan limbah smelter ini sebagai dukungan perusahaan terhadap prioritas komunitas Gresik dalam pengelolaan limbah.
"Kami bangga dapat menjadi bagian dari upaya keberlanjutan ini. Keberadaan fasilitas PTB akan mendukung visi dan misi masyarakat Gresik dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab melalui 3R (reuse, reduce, dan recycle), sekaligus mengambil peran dalam ekonomi sirkular," ujar Horst Garz, dikutip dari Antara, Senin 21 November.
Ketua Yayasan Takmir Masjid Jami Manyar (Yatamam) Ustadz H. Abdul Mu'id Zahid mengatakan kerja sama ini mencakup pembiayaan pendidikan anak yatim dan sarana pengembangan sumber daya manusia yang ingin terjun ke dunia industri.
"Mudah-mudahan sampah industri bisa diserap maksimal di tempat ini, sehingga angan-angan kami dapat memberikan donasi ke 500 anak yatim bisa terlaksana dan BLK yang nanti dibangun bisa dilaksanakan," kata dia.
Ia menilai manfaat murni dari kerja sama ini untuk masyarakat di Manyar adalah menjadi sebuah proyek percontohan bagi industri lain agar bersinergi dengan masyarakat.
"Kami harapkan kawasan lain meniru seperti ini, juga membuka diri. Ini dibuktikan dengan Freeport di Manyar ini," ujar dia.
Fungsi utama fasilitas pengolahan limbah ini adalah sebagai fasilitas pengalihan sampah daur ulang sementara (Temporary Recyclable Waste Transfer Facility) untuk proyek smelter Manyar.
Lokasi ini akan mengupayakan pemulihan material melalui konsep daur ulang sehingga dapat mengurangi sampah anorganik yang dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Baca juga:
Strategi pengurangan limbah smelter Manyar mencakup proses pemilahan limbah konstruksi secara langsung di lokasi smelter, pengolahan limbah di fasilitas PTB, serta penjualan hasil produk pengolahan limbah bernilai tambah oleh pihak ketiga atau penerima manfaat.
Contohnya, pengelolaan besi sisa tiang pancang yang dipilah, dibersihkan, dan dipotong sebelum dijual kepada pembeli lokal.
Untuk tahap pertama, fungsinya diutamakan untuk mengelola besi sisa tiang pancang, kayu sisa pendukung konstruksi, dan material sisa pengemasan dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta bank sampah setempat.
Hal ini untuk mengukuhkan kembali strategi perusahaan dalam keberlanjutan dan perwujudan ekonomi sirkular.