Banjir yang Rusak Rumah Warga Hingga Hanyutkan Ternak di Solok Surut, Warga Bersih-bersih
SUMBAR - Sejumlah warga membersihkan sisa material banjir yang melanda Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar). Banjir melanda setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejak Rabu 16 November pagi.
Irma Wati (42), warga Koto Baru, Solok, mengatakan baru bisa membersihkan rumahnya dari material banjir pada Kamis 17 November pagi tadi.
"Karena tadi malam kami sekeluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat yang tidak terdampak banjir," ujarnya.
Dia menuturkan, banjir merendam rumahnya di Jorong Simpang, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, sejak Rabu 16 November pukul 16.00 WIB. Banjir mulai surut si hari itu juga sekitar pukul 20.00 WIB.
Irma menduga banjir berasal dari pertemuan antara arus deras Sungai Batang Lembang dari arah Gantung Cari dan Sungai Batang Lembang dari arah Bukit Gadang. Akibatnya sungai meluap menggenangi rumah warga.
"Di tempat tinggal kami ini memang sering terjadi banjir. Cuma tahun ini debit air cukup tinggi. Air kurang lebih sekitar 1 meter setengah sehingga kami sekeluarga terpaksa diungsikan," tuturnya.
Baca juga:
- 3 Rumah Terdampak Longsor di Solok Sumbar, Kerugian Diperkirakan Rp360 Juta
- Bencana Alam Melanda Gowa Telan Nyawa 2 Orang, Termasuk Wanita Kendarai Mobil Terseret Longsor Jatuh ke Jurang
- Kodim Toraja Teruskan Pencarian Prajurit TNI Hilang di Sungai Maiting Usai Basarnas Hentikan Operasi
- Usut Dugaan Penyimpangan Dana COVID-19 Jambi, Jaksa Geledah Kantor Dinkes-BPKAD Sarolangun
Verawati (42), warga terdampak banjir mengaku motornya sempat terbawa arus banjir. Meski demikian, berhasil dicegahnya.
Kalaksa BPBD Kabupaten Solok Armen mengatakan, banjir di Kabupaten Solok berada di titik Sawah Pasir, Lubuk Aie Mati, dan Salayo di sepanjang aliran Sungai Batang Lembang.
Dampak dari banjir ini juga menyebabkan rumah warga di Lubuk Selasih Solok rusak parah. Sementara sejumlah hewan ternak hanyut dan beberapa lahan sawah milik warga terendam air.
Ia mengimbau kepada masyarakat sekitar supaya meningkatkan kewaspadaan antisipasi bencana alam hidrometeorologi berupa longsor dan banjir susulan karena melihat intensitas hujan yang masih cukup tinggi.