Terserah Ukraina Soal Persyaratan Negosiasi, Sekjen NATO Ingatkan Jangan Meremehkan Rusia
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan pada Hari Senin, terserah Ukraina untuk memutuskan persyaratan apa yang dapat diterima untuk negosiasi guna mengakhiri perang yang dilancarkan Rusia terhadap negara itu.
Ia juga memperingatkan kekuatan Moskow tidak boleh diremehkan, meskipun pasukan Kyiv baru-baru ini berhasil di medan perang.
"Kita tidak boleh membuat kesalahan dengan meremehkan Rusia. Angkatan bersenjata Rusia memiliki kemampuan yang signifikan, serta sejumlah besar pasukan," kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama dengan pejabat Pemerintah Belanda di Den Haag, melansir Reuters 15 November.
"Bulan-bulan mendatang akan sulit. Tujuan (Presiden Vladimir) Putin adalah meninggalkan Ukraina yang dingin dan gelap pada musim dingin ini. Jadi kita harus tetap berada di jalur itu," katanya.
Menggemakan komentar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken selama akhir pekan, Stoltenberg mengatakan terserah Ukraina untuk memutuskan kapan dan bagaimana ingin bernegosiasi dengan Rusia untuk mengakhiri perang.
"Mereka sekarang membayar harga tertinggi dalam hal hilangnya nyawa dan kerusakan negara. Jadi, Ukraina yang memutuskan persyaratan seperti apa yang dapat diterima bagi mereka," terang Stoltenberg.
"Apa yang terjadi di sekitar meja pada dasarnya terkait dengan situasi di medan perang. Jadi yang harus kita lakukan adalah mendukung Ukraina dan memperkuat tangan mereka sehingga pada tahap tertentu dapat ada negosiasi di mana Ukraina berlaku sebagai negara berdaulat yang merdeka di Eropa," tambahnya.
Baca juga:
- PM Kanada Umumkan Tambahan Bantuan Rp7,7T untuk Ukraina dan Sanksi Terhadap 23 Individu Rusia di Sela-sela KTT G20
- 341 Pengunjuk Rasa Tewas, Uni Eropa Jatuhkan Sanksi Terhadap 29 Individu dan Tiga Organisasi Iran
- Bantah Tudingan Turki Soal Bom Istanbul, PKK Sebut Tidak akan Menyerang Warga Sipil
- Bos CIA Temui Kepala Intelijen Rusia di Turki: Bahas Senjata Nuklir hingga Tahanan
Sebelumnya pada Hari Senin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi kota selatan Kherson yang baru direbut kembali, menandai kemunduran besar ketiga pasukan Moskow sejak dimulainya perang pada bulan Februari.
"Kami bergerak maju. Kami siap untuk perdamaian, perdamaian untuk seluruh negara kami," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Zelensky juga berterima kasih kepada NATO dan sekutu lainnya, atas dukungan berkelanjutan mereka dalam perang melawan Rusia. Ia juga mengatakan pengiriman roket dari Amerika Serikat telah membuat perbedaan besar bagi Kyiv.