Ngabalin: Masyarakat Harus Tetap Positive Thinking terkait Reformasi Polri
JAKARTA - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengajak masyarakat untuk berpikir positif terkait reformasi internal di tubuh Polri yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Masyarakat harus tetap positive thinking bahwa pimpinan kepolisian negara sedang melakukan reformasi secara internal," kata Ngabalin dalam keterangan tertulis dilansir ANTARA, Jumat, 11 November.
Ngabalin menyebut Kapolri telah mengeluarkan sejumlah gagasan besar, di antaranya agar mengurangi dilakukannya tilang manual di jalan raya hingga mempermudah masyarakat dalam pembuatan SIM.
Selain itu, kata Ngabalin, Kapolri tengah memperkuat sumber daya manusia (SDM) maupun sistem di Korps Bhayangkara itu sendiri.
"Itu suatu prestasi besar yang dilakukan Kapolri," ujarnya.
Dia meyakini Polri akan profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya menegakkan hukum dan menjaga keamanan negara.
"Ke depan tentu polisi akan profesional dalam tugas, fungsi, dan kewenangannya sebagai penegakan hukum dan keamanan dalam negara," katanya.
Baca juga:
- Surya Paloh: Ada yang Tanya Apa Hubungan Saya dengan Jokowi Retak? Saya Beranggapan Jokowi Adalah Presidennya NasDem
- Mendagri Minta 3 Penjabat Gubernur DOB Papua Jaga Stabilitas Politik
- Presiden Jokowi dan Iriana Hadiri Pembukaan KTT ASEAN Kamboja
- Realisasi Investasi Jakarta Januari-September 2022 Rp108 Triliun
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyerukan reformasi kultural Polri di hadapan 2.123 perwira polisi lulusan Sekolah Inspektur Polisi Angkatan Ke-51. Ia berharap seluruh lulusan menjadi agen penggerak guna mengembalikan kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara.
"Untuk meningkatkan kepercayaan publik, maka rekan-rekan harus menjadi agen penggerak reformasi kultural Polri. Saya memahami bahwa untuk melakukan hal tersebut tidak mudah. Kendati demikian, harus dilakukan demi kebaikan institusi Polri yang dicintai," kata Sigit.
Sigit mengatakan kepercayaan publik merupakan kunci utama dan harga mati bagi institusi Polri dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo bahwa citra Polri agar terus dijaga.
Menurut Sigit, apabila kepercayaan publik terhadap Polri tinggi, tentunya setiap upaya pemolisian akan lebih efektif karena mendapat dukungan penuh dari masyarakat.