Siapkan Dana Rp390 Miliar, Entitas Usaha Medco Energi Milik Mendiang Konglomerat Arifin Panigoro Bakal Bangun Bandara di Lokasi Tambang Sumbawa
JAKARTA - PT Amman Mineral Nusa Tenggara berencana membangun bandar udara (bandara) di sekitar lokasi tambangnya. Hal itu tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM) Amman Mineral tahun 2022.
"Kita ada rencana dan sedang dalam proses untuk membangun bandara dengan nilai Rp390 miliar," kata Direktur Utama Amman Mineral Nusa Tenggara Rachmat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis 10 November.
Adapun pengerjaan pembangunan bandara ini akan memakan waktu selama 16 bulan yang dimulai pada bulan ini dan diperkirakan akan selesai pada awal tahun 2024.
Rachmat menambahkan, alasan entitas usaha Medco Energi milik mendiang konglomerat Arifin Panigoro membangun bandara di Sumbawa adalah untuk mendatangkan indutri perhotelan.
Baca juga:
- Konstruksi Smelter Amman Mineral di Sumbawa Barat Hampir Capai 50 Persen, Ditargetkan Rampung di 2024
- Amman Mineral Mau IPO? Begini Kata Medco Energi Milik Mendiang Konglomerat Arifin Panigoro
- Waskita Karya Garap Proyek Tambang Amman Mineral Senilai Rp262 M
- Kabar Gembira dari NTB, Pembangunan Smelter di Sumbawa Barat Berpotensi Serap 2.000 Tenaga Kerja
"Kalau dalam proses operasi kami memang tidak membutuhkan bandar udara. Tapi setelah melakukan study sejak tahun 2018 sampai 2020, jika mau mendatangkan industri perhotelan di Sumbawa harus ada bandara," lanjut Rachmat.
Rachmat juga mengatakan sebelum mengambil keputusan ini pihaknya juga sudah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak termasuk perbankan terkait pembangunan bandara.
"Kita bicara dengan tim perbankan dan lain-lain, dan memang airport harus ada. Ini alasan kenapa bangun bandara adalah untuk stimulasi industri pariwisata," pungkas Rahman.