Angkasa Pura I Masih Rugi Rp813 Miliar hingga Oktober 2022
JAKARTA - Kinerja PT Angkasa Pura I belum benar-benar pulih dari dampak pandemi COVID-19.
Namun, kerugian yang dialami pengelola bandara ini mulai ada penurunan. Hingga Oktober 2022, jumlah kerugian yang tecatat sebesar Rp813 miliar.
Penurunan kerugian tersebut selaras dengan peningkatan penumpang di bandara kelolaan AP I.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, kinerja perusahaan sebenarnya telah mengalami pemulihan.
Secara bulanan, kata Faik, perusahaan telah mencatat untung sejak bulan Juli hingga Oktober 2022.
Pertumbuhan positif ini diperkirakan akan berlanjut hingga Desember 2022.
Lebih lanjut, Faik mengatakan, pengurangan jumlah kerugian tersebut juga merupakan dampak dari transformasi, restrukturisasi, dan program-program yang sudah dilakukan AP I sebelumnya.
"Tapi yang jelas dari 2022 EBITDA sudah positif, cashflow sudah positif, net profitnya masih negatif," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 7 November.
Masih kata Faik, hingga September 2022 perusahaan mencatat kerugian sebesar Rp1,1 triliun. Kemudian kerugian tersebut menurun di Oktober menjadi sebesar Rp813 miliar.
"Yang jelas karena proyeksi kita positif (bulanan) sampai Desmeber, semakin lama semakin turun (kerugiannya)," ucapnya.
Baca juga:
- Jelang KTT G20 Bali, Ada 8 Jalur Penerbangan Baru China-Indonesia
- Antisipasi Kepadatan Bandara Ngurah Rai Bali, Parkir Pesawat KTT G20 Sampai Makassar
- Angkasa Pura Logistik Siap Layani Kargo IKN
- Jelang KTT G20 di Bali, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Pengaturan Operasional Penerbangan Bandara I Gusti Ngurah Rai
Dalam kesempatan itu, Faik juga menargetkan jumlah penumpang di 15 bandara kelolaan AP I secara kumulatif hingga akhir tahun 2022 sebesar 38 juta penumpang.
"Sampai dengan akhir Oktober saja sudah 43 juta. Jadi kita memproyeksikan nanti sampai Desember mungkin di angka sekitar 50 juta penumpang satu tahun. Jafi jadi jauh di atas yang kita rencanakan di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)," tuturnya.