Sebut Makin Banyak "Hantu Demokrasi" yang Ganggu Koalisi, Demokrat Terus Rapatkan Barisan dengan NasDem dan PKS

JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan bahwa saat ini semakin banyak pihak yang mencoba mengganggu proses pembentukan Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem dan PKS.

Hal ini diungkapkan Herzaky di tengah kabar PKS yang sedang didekati oleh PKB dan Gerindra untuk merapat dalam koalisi mereka. Kini, Demokrat dan PKS juga tengah menyodorkan masing-masing calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan.

"Makin ke sini, makin banyak hantu demokrasi bermunculan. Mencoba mengganggu proses koalisi. Dengan bermacam cara, berupaya memecah belah," kata Herzaky kepada wartawan, Minggu 6 November.

Herzaky mengaku dinamika politik pasti selalu ada menuju proses pemilu dan pembentukan koalisi pengusungan capres-cawapres. Kondisi ini, diklaim Herzaky, justru membuat Demokrat, NasDem, dan PKS semakin solid dan merapatkan barisan.

"Makin yakin kalau kita sudah di jalan yang benar. Mencapai puncak gunung kan perjalanannya terjal dan mendaki. Penuh perjuangan. Tidak ada yang lancar bak jalan tol," ungkap Herzaky.

Lebih lanjut, Herzaky menuturkan proses pembentukan koalisi mereka telah mencapai 90 persen. Ia mengklaim semakin banyak kesepahaman yang telah dicapai dari diskusi persiapan koalisi dan pemenangan pemilu 2024.

Menurutnya, pengumuman koalisi partai pun tidak perlu dilakukan secara buru-buru untuk menghindari kesalahan langkah yang diambil.

"Ibarat ingin nikah, mesti menyesuaikan banyak hal, menyamakan frekuensi, apalagi kini ada empat pihak yang mulai terlibat, tentu perlu waktu. Agar paduannya semakin pas, bukan malah sering salah tafsir ke depannya, karena kurang komunikasi sebelum berkoalisi," jelas dia.

Demokrat-PKS-NasDem diketahui sedang mencari cawapres dari internal untuk mendampingi Anies. Sejauh ini ada dua nama yang muncul sebagai kandidat Anies. Demokrat mencalonkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sementara PKS mengusulkan Wakil Ketua Majelis Syuro Ahmad Heryawan atau Aher.

PKS yang mendorong Aher lantas mempertemukan jagoannya itu dengan Anies di markas PKS di Cilandak, Jakarta Selatan, pada Minggu 30 Oktober. Dalam kebersamaan keduanya, Aher dan Anies sama-sama mengaku sudah punya chemistry sejak keduanya menjadi pemimpin pemerintahan daerah.

Pertemuan antara Aher dengan Anies digelar tak lama setelah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyambangi dan bertemu Anies pada Selasa 25 Oktober.