Hari Wayang Dunia, Potensi Mengkilap dari Dalang Cilik Kembali Ditemukan di Pendopo Surakarta
SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menemukan dalang cilik saat menghadiri peringatan Hari Wayang Dunia VIII di Pendopo Ageng ISI Surakarta. Dalang cilik itu bernama Sindu.
Momen itu terjadi saat Ganjar memberikan sambutan dan membuka rangkaian peringatan HWD VIII. Sebelumnya, Ganjar bercerita tentang dalang cilik yang ditemuinya di Boyolali, Jumat 4 November malam.
Ia pun menantang siswa SD yang hadir di Pendopo Ageng ISI Surakarta, untuk unjuk kebolehan. Lalu bocah bernama lengkap Danendra Kidung Sindhutama itu pun langsung menuju ke tempat Ganjar berdiri.
“Sindu kenapa suka wayang, pernah nonton wayang semalam suntuk?,” kata Ganjar.
“Suka, menarik aja. Pernah nonton di mana-mana, sudah sering,” ucap Sindu.
Saat itulah Ganjar menantang Sindu unjuk bakatnya menjadi Dalang. Tanpa ragu, Sindu meraih wayang yang dibawa salah satu penari yang mengiringi Ganjar.
Sindu tampak piawai memainkan dua wayang di tangannya. Suasana jadi ger-geran karena keluguan Sindu di depan Ganjar. Meski begitu, mantan anggota DPR RI itu tetap membujuk Sindu agar memberikan sedikit ‘nDalang’.
“Kamu ternyata hebat lho, yang ajari siapa? Di rumah punya wayang?,” tanya Ganjar.
“Belajar sendiri pak, iya di rumah punya wayang,” kata Sindu yang kemudian dihadiahi Ganjar sebuah smartphone.
Ganjar mengatakan, Sindu adalah sedikit contoh perlunya fasilitasi atau pemberian ruang bagi anak-anak pada kesenian. Apalagi Sindu tak pernah mengenyam pendidikan kesenian secara formal dan otodidak.
“Penuh kesadaran, ini talenta. Nah tugas kita memang memfasilitasi karena mungkin minim ya,” ujar Ganjar.
Baca juga:
- 10 Tahun Tinggal di Kupang, Pengungsi Asal Afghanistan Dipindahkan ke Jakarta
- Polri Gunakan Teknologi Pengenalan Wajah dalam Pengamanan KTT G20
- 16 Hari Menuju Piala Dunia 2022: Bukti Publik India Sangat Mengidolai Messi, Poster Berukuran 9 Meter Dipajang di Tengah Sungai
- KPK: Hakim Jadi Aparat Penegak Hukum yang Paling Banyak Terjerat Korupsi
Keberadaan perguruan tinggi yang khusus seperi ISI Surakarta, menurut Ganjar, mampu memberikan kontribusi lebih riil untuk terlibat.
“Ya dengan gaya yang lebih ringan dan lebih terbuka kepada anak-anak. Mudah-mudahan ini bagian dari ikhtiar kita agar wayang makin bagus, berkembang dan mendunia,” tandas Ganjar.
Ganjar juga sempat nDalang dan membawakan lakon Panji untuk menandai dimulainya rangkaian peringatan yang berlangsung hingga 6 November mendatang. Pada peringatan HWD tahun 2022 ini, tema yang diambil adalah Mawayang Hayu; Wayang Moderasi dan Keberagaman.