Prancis, Singapura, dan Swiss Uji Coba Bersama CDBC, Penentuan Aset Lewat Algoritma
JAKARTA - Prancis, Singapura, dan Swiss telah meluncurkan uji coba bersama mata uang digital bank sentral (CBDC) yang menjadi eksperimental mereka dalam uji coba lintas regional pertama dari jenisnya.
Proyek, yang akan berjalan selama sekitar enam bulan ini, akan menggunakan apa yang dikenal sebagai pembuat pasar otomatis (automated market makers /AMM) untuk pertukaran lintas batas franc Swiss "hipotetis", euro dan dolar Singapura CBDCs.
Protokol AMM dirancang untuk menggabungkan likuiditas yang dikumpulkan dengan algoritma untuk menentukan harga antara dua atau lebih aset digital seperti mata uang.
Mereka dipandang berpotensi menjadi tulang punggung infrastruktur pasar keuangan yang dibutuhkan mata uang digital untuk diperdagangkan antar negara.
Baca juga:
- Elon Musk Sebut Akun Twitter yang Diblokir Tak Bisa Langsung Diaktifkan, Tunggu Proses yang Jelas
- Siaran TV Analog Jabodetabek Resmi Dihentikan, Menkominfo: Dari Jabodetabek ke Nusantara
- Lebih Murah, Mercedes-Benz EQE 2023 Mulai Dipasarkan dengan Harga Rp1,2 Miliar
- Begini Cara Menerapkan Tema Gelap Microsoft Office di Windows dan Mac
Cecilia Skingsley, di payung grup bank sentral Bank for International Settlements mengawasi proyek tersebut, yang bertujuan untuk memberikan bukti konsep itu pada pertengahan tahun depan. Ia mengatakan proyek itu menandai kolaborasi pertama di seluruh wilayah dan dia berharap lebih banyak untuk mengikuti.
Menurut laporan Reuters, saat ini sekitar 90% bank sentral dunia menggunakan, menguji coba, atau mencari CBDC.
Sebagian besar tidak ingin ketinggalan dengan kemajuan bitcoin dan mata uang kripto lainnya, tetapi bergulat dengan kompleksitas yang mereka bawa, kewaspadaan tentang tingkat kontrol yang dapat mereka berikan kepada pemerintah.