Ada Jaminan Ukraina, Rusia Lanjutkan Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Melalui Laut Hitam

JAKARTA - Rusia mengumumkan akan melanjutkan partisipasinya dalam kesepakatan ekspor biji-bijian dari Ukraina pada Hari Rabu, membalikkan langkah yang dikhawatirkan pemimpin dunia akan memperburuk kelaparan global.

Pengumuman Moskow dilakukan setelah Turki dan PBB, membantu menjaga agar gandum Ukraina tetap mengalir selama beberapa hari tanpa partisipasi Rusia dalam inspeksi.

Kementerian Pertahanan Rusia membenarkan hal ini, mengatakan mereka telah menerima jaminan dari Kyiv untuk tidak menggunakan koridor biji-bijian Laut Hitam untuk operasi militer melawan Rusia.

Kyiv tidak segera mengomentari itu, tetapi sebelumnya telah membantah mereka mereka menggunakan koridor pengiriman yang disepakati sebagai kedok serangan.

"Federasi Rusia menganggap bahwa jaminan yang diterima saat ini tampaknya cukup, dan melanjutkan implementasi perjanjian," kata pernyataan kementerian Rusia, melansir Reuters 2 November.

Kesepakatan gandum, yang dicapai tiga bulan lalu, telah menghilangkan krisis pangan global dengan mencabut blokade de facto Rusia di Ukraina, salah satu pemasok terbesar dunia. Prospek bahwa itu bisa berantakan minggu ini telah menghidupkan kembali ketakutan akan kelaparan global dan kenaikan harga.

Diketahui, Rusia menangguhkan keterlibatannya dalam kesepakatan tersebut pada Hari Sabtu, mengatakan pihaknya tidak dapat menjamin keselamatan kapal-kapal sipil yang melintasi Laut Hitam setelah serangan terhadap armadanya.

Merespons hal tersebut, Ukraina dan negara-negara Barat menyebut itu dalih palsu untuk "pemerasan" menggunakan ancaman terhadap pasokan makanan global.

Senin kemarin, pengiriman dilanjutkan dalam program yang didukung Turki dan PBB, tanpa partisipasi Moskow.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah mengatakan kepada Menteri Pertahanan Turki, kesepakatan itu akan dilanjutkan.

"Pengangkutan biji-bijian akan dilanjutkan seperti yang disepakati sebelumnya pada pukul 12 (malam) hari ini," kata Presiden Erdogan.

Seorang pejabat senior Ukraina yang menolak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters, keputusan Moskow terutama merupakan hasil dari tekanan Turki terhadap Rusia.

Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov menyatakan terima kasih atas peran yang dimainkan oleh Presiden Erdogan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Harga gandum, kedelai, jagung, dan lobak turun tajam di pasar global menyusul pengumuman tersebut, yang meredakan kekhawatiran tentang semakin tidak terjangkaunya makanan.

Kesepakatan biji-bijian sendiri bertujuan untuk membantu mencegah kelaparan di negara-negara miskin dengan menyuntikkan lebih banyak gandum, minyak bunga matahari dan pupuk ke pasar dunia. Ini menargetkan tingkat sebelum perang sebesar 5 juta metrik ton yang diekspor dari Ukraina setiap bulan.