Ayah yang Bunuh Anaknya di Depok Ternyata Sering Pulang Pagi, Istrinya Kesal Lalu Minta Cerai
DEPOK – Pemicu keributan pasangan suami istri (pasutri) yang mengakibatkan tewasnya seorang anak perempuan usia 11 tahun di Depok, Jawa Barat bermula dari masalah rumah tangga. Pelaku, RNA (30) emosi karena istrinya, NI (31) minta diceraikan. Namun masalah kian meruncing saat pelaku pulang salat subuh di masjid. Dia melihat istri dan anaknya sudah rapih, mereka akan pergi meninggalkan rumah.
Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar dihadapan wartawan, Rabu, 2 November, mengatakan pelaku sering pulang pagi. Namun Edwin tidak menerangkan apakah kebiasaan suaminya itu, yang kerap pulang pagi, sebagai akar masalah ribut rumah tangga.
“Pada saat itu ditanya sama istri kenapa pulang pagi terus. Terjadilah cekcok mulut. Menjelang salat subuh yang bersangkutan ke masjid dulu. Istri ini minta cerai, tiba-tiba pulang dari masjid, sudah beres-beres. Termasuk korban sudah pakai seragam sekolah dan istri sudah rapih. Nah saat itu juga terjadi keributan hebat, pelaku langsung ambil goloknya di bawah meja langsung membacok-bacok istri dan anaknya.” terang Kombes Imran, di Polres Depok, Selasa 2 November.
Baca juga:
Edwin enggan menjelaskan apa pemicu korban minta diceraikan oleh pelaku. Edwin hanya mengatakan bahwa pelaku saat itu pulang pagi usai berkumpul dengan teman-temannya.
“Sebelum pulang ke rumah yang bersangkutan (pelaku) ada kumpul dengan teman-temannya. Bukan mabuk, tapi kita tidak tahu apakah itu tiap hari.” jelas Edwin.
Edwin mengatakan, pelaku berhasil ditangkap di rumah paman korban dan segera diamankan di Polres Depok.
Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 44 ayat 2 dan 3 tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Diberitakan sebelumnya, RNA (30) tega menganiaya anak dan istrinya dengan menggunakan golok di rumahnya di Jatijajar, Depok, Tapos, Jawa Barat. Dari keterangan paman korban saat ditemui di RS Polri, peristiwa berdarah itu terjadi pada Selasa dini hari, 1 November, sekitar pukul 03.00 WIB.
Akibat perbuatan RNA, KCP (11) tewas dengan penuh luka di tubuh. Sedangkan istrinya, NI dalam kondisi kritis di RS Sentra Medika, Depok dengan luka dibagian leher.