Diprediksi LSI Denny JA Tak Lolos ke Parlemen, NasDem Bakal Berbenah Diri
JAKARTA - Partai NasDem diprediksi tidak lolos ke parlemen lantaran hasil surveinya di bawah parliamentary threshold (PT), 4 persen. Hal tersebut terpotret dari hasil survei LSI Denny JA yang diiris kemarin, Selasa, 1 November.
Merespons temuan itu, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, menyatakan partainya bakal berbenah diri menuju Pemilu 2024. Menurutnya, NasDem masih punya waktu untuk melakukan perbaikan terkait dengan elektabilitas partai.
"It's ok. Pemilu masih satu tahun lebih, masih banyak waktu untuk berbenah," ujar Willy kepada wartawan, Rabu, 2 November.
Willy mengakui, hasil survei yang dihimpun berbagai lembaga survei memiliki hasil yang berbeda-beda. Jika elektabilitas NasDem bagus, kata dia, partai mensyukuri. Namun jika diprediksi tidak lolos Parlemen, maka NasDem akan melakukan perbaikan.
"Tentu jadi catatan buat kami untuk mengidentifikasi, apa yang jadi penyebabnya, sehingga kami bisa memperbaiki diri," kata Willy.
Baca juga:
- Pantauan Netray: Partai Nasdem dan Anies Baswedan Paling Populer di Media Sosial
- Muhammadiyah Yogyakarta Dukung Usulan Buya Syafii Diberi Gelar Pahlawan Nasional
- Berebut Cawapresnya Anies Baswedan, Demokrat Ingatkan PKS Tidak Saling Berkontestasi
- Respons Anies-Aher Usai Bertemu di Markas PKS, Ungkap Soal Chemistry Sejak Pimpin Pemerintahan Daerah
Sebelumnya, hasil survei LSI Denny JA menyebutkan Partai NasDem terancam tidak lolos ke Senayan pada Pemilu 2024 mendatang. NasDem hanya memperoleh 3,9 persen atau lebih rendah dari syarat perolehan suara untuk mendapat kursi DPR (parliamentary threshold) yakni 4 persen.
"NasDem 3,9 persen," kata peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana, Selasa, 1 November.
Sementara PDIP berada di posisi teratas dengan 20,9 persen, Golkar 14,5 persen, Gerindra 9,8 persen, PKS 8,3 persen, PKB 5,9 persen, serta Demokrat 5,4 persen.
Ada dua parpol penghuni Senayan yang bakal bernasib sama dengan NasDem, yakni PPP dan PAN. Dua parpol anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) itu juga diprediksi tidak lolos ambang batas parlemen.
"PPP 2,3 persen, PAN 2,1 persen," kata Ade.