Polisi Punya Bukti Rekaman Suara Rencana Laskar Khusus Rizieq Shihab Lakukan Penyerangan
JAKARTA - Polda Metro Jaya memiliki bukti di balik penyerangan laskar khusus pengikut Rizieq Shihab terhadap polisi. Bukti tersebut berupa rekaman suara mereka yang merencanakan aksi tersebut.
"Faktanya sudah kita sampaikan dan juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing ke sana dan kemudian dipepet," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Senin, 7 Desember.
Dalam rekaman suara itu, beberapa orang yang disebut merupakan anggota laskar khusus seolah berkoordinasi terkait pengawalan Rizieq Shihab. Bahkan terdengar ada salah satu orang yang memerintahkan untuk menabrak mobil polisi jika diperlukan.
"Semuanya terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note itu," ungkapnya.
"Voice note itu bagaimana ceritanya sudah sangat diketahuinya oleh yang bersangkutan bahwa itu anggota kita dan kemudian tetap dilakukan upaya-upaya penyerangan oleh pihak mereka," sambung Tubagus.
Tubagus menegaskan rekaman suara itu bukanlah hal yang sengaja dibuat. Suara perbincangan disebut polisi merupakan anggota laskar khusus Rizieq.
"Itu nyata dan tidak dikarang- karang, terlihat, terdengar di dalam voice note tersebut. Itu fakta-faktanya," kata dia.
Enam orang Laskar Khusus pendukung Rizieq Shihab tewas ditembak polisi karena menyerang anggota polisi.
Baca juga:
- Keluarga Larang Polisi Autopsi Tanpa Izin Enam Laskar Pengikut Rizieq yang Ditembak Mati
- Beberkan Kronologi Penembakan, FPI Tak Temukan Jenazah 6 Enam Laskar yang Ditembak Polisi
- Rizieq Shihab Tak Penuhi Panggilan Kedua Polisi, Pengacara: Beliau Masih Pemulihan
- FPI Rahasiakan Keberadaan Rizieq Shihab: Kalau Disebutkan, Nyawanya Terancam
Tindakan tegas polisi ini berawal dari penyelidikan polisi terkait jadwal pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab. Sebab, polisi mendapat informasi jika bakal ada pengerahan massa.
Tapi ketika anggota Polda Metro Jaya membuntuti kendaraan laskar khusus di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50, polisi tiba-tiba mendapat serangan.
Dua mobil yang dikendarai oleh laskar khusus memepet mobil petugas. Kemudian mereka menyerang mobil anggota dengan menggunakan senjata api (senpi) dan senjata tajam.