Pantang Mundur, PKS Akan Perjuangkan Aher Jadi Cawapres Anies
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pantang mundur untuk mencalonkan kader partainya menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Juru Bicara DPP PKS Muhammad Kholid, memastikan partainya akan memperjuangkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher agar bisa diterima menjadi pendamping Anies Baswedan di pilpres mendatang.
Apalagi, menurut Kholid, hingga saat ini Partai NasDem, Demokrat dan PKS masih mendiskusikan nama yang bisa membantu memenangkan Anies dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Terkait kriteria dan sosok Cawapres, toh kami masih bisa duduk bersama, berpikir lebih jernih dan menghormati pilihan masing-masing," ujar Kholid dalam keterangannya, Kamis, 27 Oktober.
"Mas AHY, Aher atau calon yang lain di luar koalisi kita kaji bersama. Cari yang terbaik buat bangsa dan negara," lanjutnya.
Sejauh ini, kata Kholid, diskusi ketiga parpol untuk menentukan cawapres untuk Anies masih berlangsung dinamis dan kondusif. Soal cawapres, menurutnya, masih bisa dikaji dan didiskusikan bersama
"Semakin kondusif, semakin baik. Karena kami ingin bangun kerja sama yang setara, terbuka dan suportif," katanya.
Meski begitu, Kholid mengatakan, partainya akan tetap menghormati apa pun keputusan terkait cawapres Anies nantinya. Hanya saja, sebelum ada kesepakatan PKS masih bisa mengusulkan nama dalam prosesnya.
"Kita jalani dulu saja prosesnya," kata Kholid.
Baca juga:
Sebelumnya, Ketua Umum NasDem Surya Paloh merespons kesiapan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres di 2024. Paloh mengatakan, AHY memang masuk nominasi sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan.
"Sedang kita nominasikan, kita cari, kita utak-atik, kita lihat lagi, kita lihat tanda-tanda, bahasa dari berbagai aspek, yang memungkinkan hingga pasangan Pak Anies-nya seperti yang diharapkan beliau sebagai capres," kata Paloh usai menggelar pertemuan dengan AHY di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu, 26 Oktober.
Namun, Paloh mengatakan, soal kecocokan hanya Anies Baswedan yang bisa memutuskan. Dia pun bakal merestui apapun yang terbaik jika Anies sudah memilih.
"Nah, yang bisa jawab hanya Pak Anies. Sudah saya serahkan kepada Pak Anies. Kalau saya orang tua ini apa. Kalau baik-baik pasti saya restui," sambungnya.