Tersisa Dua Bulan, Jajaran Sri Mulyani Andalkan Sektor Ini untuk Kejar Target Penerimaan Pajak
JAKARTA – Direktorat Jenderal Pajak (DPJ) Kementerian Keuangan disebutkan terus melakukan berbagai upaya dalam mengejar target penerimaan pajak di sisa sekitar dua bulan untuk periode 2022.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal mengatakan, pihaknya tetap memproses bisnis secara maksimal, utamanya dari sisi pengawasan terhadap wajib pajak.
“Proses ini dilakukan secara terus-menerus dari bulan sebelumnya dan kami yakin bisa memperoleh hasil yang optimal,” ujarnya dalam konferensi pers APBN, dikutip pada Senin, 24 Oktober.
Menurut anak buah Sri Mulyani itu, beberapa sektor menjadi andalan pemerintah untuk mengejar gap realisasi dengan target yang telah ditetapkan.
Sektor ini pula yang bisa didorong sebagai sumber penerimaan pajak karena tergolong memiliki daya tahan yang cukup baik di tengah situasi sekarang yang tidak pasti.
"Kita akan mengandalkan sektor-sektor yang cukup kuat di sisa waktu dua bulan, seperti sektor pertambangan, sektor industri, perdagangan, dan transportasi," tuturnya.
Baca juga:
Sebagai informasi, pada tahun ini pemerintah membidik penerimaan perpajakan sebesar Rp1.784 triliun sesuai dengan ketetapan Perpres 98 Tahun 2022.
Hingga September lalu, nilai yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp1.542,6 triliun.
Untuk diketahui, penerimaan perpajakan terdiri dari dua hal, yakni penerimaan pajak serta kepabeanan dan cukai.
Adapun penerimaan pajak di sembilan bulan 2022 membukukan angka Rp1.310,5 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.485 triliun.
Sementara kepabeanan dan cukai tercatat berhasil menghimpun pemasukan senilai Rp232,1 triliun dari pagu anggaran Rp299 triliun.