Puan Maharani: Aksi Benny Wenda Hanya Individual, Tidak Didukung Masyarakat Papua
Jakarta - Langkah Benny Wenda mendeklarasikan pembentukan pemerintahan sementara Papua Barat dinilai hanya merupakan kamuflase politik demi menunjukkan eksistensinya di panggung internasional.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut aksi Benny Wenda yang juga pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) individual.
"Aksi itu merupakan petualangan politik individual Benny Wenda untuk eksistensinya di panggung internasional. Kondisi di dalam negeri baik-baik saja," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, dilansir Antara, Sabtu, 5 Desember.
Dengan demikian, Puan mengecam keras aksi yang dilakukan oleh Benny Wenda. Dia meminta pemerintah Indonesia untuk merespon dengan tindakan lebih konkret terhadap aksi Benny Wenda karena sepak terjangnya sudah semakin melampaui batas dalam memprovokasi gerakan separatisme di Papua.
“Kita harus melindungi tiap jengkal wilayah NKRI. Jangan kasih ruang untuk separatisme, provokasi yang memecah belah,” ucap Puan.
Puan menilai aksi Benny Wenda tidak berdasar dan tidak mendapat dukungan dari masyarakat Papua.
Dalam hal ini, kata Puan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri harus aktif melakukan kampanye internasional tentang keberhasilan pembangunan di Papua serta mengabarkan kondisi di Papua terus kondusif.
Baca juga:
- Mahfud MD: Benny Wenda Ini Membuat Negara Ilusi, Negara Papua Barat itu Apa?
- Deklarasi Papua Merdeka oleh ULMWP, Polri: Provokasi dan Propaganda
- OPM Sebut Benny Wenda Terpengaruh AS dan Australia dalam Deklarasi Pemerintahan Papua Barat
- Pemimpin Papua Barat Dikabarkan Telah Deklarasi Pembentukan Pemerintahan
Selain itu, kata Puan, Pemerintah harus terus melanjutkan pendekatan kesejahteraan dan kemanusiaan bagi warga Papua.
Menurut dia, kebijakan seperti BBM satu harga di Papua harus terus dilanjutkan agar masyarakat Papua menikmati harga seperti saudara-saudara mereka di wilayah lain.
"Dana Otsus dilanjutkan dengan evaluasi ketat yang bertujuan untuk menyejahterakan warga Papua," ujar alumni Fisip Universitas Indonesia tersebut.