Intermediasi Perbankan Makin Nyaman Tumbuh di Level Dua Digit, Syariah Paling Kencang
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pertumbuhan kredit pada September 2022 tercatat sebesar 11 secara tahunan (year on year/yoy).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa tren positif itu melanjutkan catatan apik pada bulan sebelumnya yang tumbuh 10,6 persen.
“Intermediasi perbankan terus menunjukan perbaikan dan mendukung pemulihan dengan ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan seluruh sektor ekonomi,” ujarnya ketika menggelar jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur, dikutip Jumat, 21 Oktober.
Menurut Perry, pemulihan intermediasi juga terjadi pada lembaga perbankan yang menggunakan prinsip usaha Islami.
“Pertumbuhan pembiayaan syariah lebih tinggi dengan 19 persen di September 2022,” tuturnya.
Perry menjelaskan, dari sisi penawaran berlanjutnya perbaikan core bisnis bank didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar, seiring dengan membaiknya appetite perbankan dalam penyaluran dana terutama di sektor industri, pertanian, perdagangan, dan konstruksi.
Adapun dari sisi permintaan, peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang terus berlanjut.
“Kinerja korporasi tercermin dari perbaikan kemampuan membayar, tingkat penjualan, dan belanja modal, terutama di sektor perdagangan dan pertambangan,” tegasnya.
Baca juga:
Sementara itu, kinerja rumah tangga tercermin dari konsumsi dan investasi rumah tangga yang membaik sejalan dengan optimisme konsumen. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 17,1 persen terutama didukung oleh segmen mikro.
“Bank Indonesia mengapresiasi kontribusi perbankan dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan kepada dunia usaha, termasuk dengan menjaga suku bunga kredit tetap akomodatif,” tegas dia.
Perry menyampaikan pula bahwa bank sentral optimistis kinerja intermediasi akan semakin kuat hingga penutupan tahun ini.
“Dengan memperhatikan perkembangan tersebut serta upaya sinergis yang dilakukan otoritas, sektor keuangan, dan dunia usaha, maka pertumbuhan kredit pada 2022 diperkirakan berada pada kisaran 9 persen sampai dengan 11 persen,” tutup Gubernur BI Perry Warjiyo.