Mewaspadai Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Pencegahannya
YOGYAKARTA – Banyak diberitakan kasus gagal ginjal akut pada anak yang berkorelasi dengan minum obat penurun demam paracetamol. Kasus ini berawal di Gambia, Afrika, yang menurun setelah anjuran pelarangan minum paracetamol saat demam. Pasalnya, paracetamol mengandung formula berbahaya bagi ginjal terutama pada anak-anak.
Melansir VOI, Rabu, 19 Oktober, gagal ginjal akut dialami anak-anak di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, dan Banyumas. Menurut imbauan Kemenkes, hentikan penggunaan obat sirup. Termasuk yang dicurigai berkorelasi dengan gagal ginjal akut pada anak, yaitu paracetamol. Penyebab gagal ginjal akut pada anak, masih diteliti secara komprehensif. Belum disimpulkan senyawa apa dalam obat sirup yang membahayakan kesehatan anak.
Lebih terperinci lagi, simak penjelasan dokter mengenai gejala, penyebab, dan cara pencegahan gagal ginjal akut pada anak berikut di bawah ini.
Gejala gagal ginjal akut pada anak
Gagal ginjal akut adalah penurunan secara cepat dan tiba-tiba pada fungsi penyaringan ginjal. Menurut dr. Anita Larasati Priyono, health educator dan tim medis AiCare, gagal ginjal akut ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin darah. Serta pasien yang mengalami peningkatan konsentrasi nitrogen-urea darah dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi air kemih merupakan ciri-ciri gagal ginjal akut.
Seseorang yang mengalami prodromal, ditandai demam dalam 7-14 hari, mual muntah atau diare, dan batuk pilek juga gejala gagal ginjal akut yang perlu diwaspadai. Gejala khas gagal ginjal akut, tutur dokter Anita, pasien mengalami penurunan volume air kemih atau bahkan tidak berkemih sama sekali.
Penyebab gagal ginjal akut pada anak
Gagal ginjal akut berkorelasi dengan konsumsi jenis obat tertentu dengan dosis melebihi anjuran konsumsi aman. Ini merupakan salah satu penyebab umum dari gagal ginjal akut pada anak. Banyak jenis obat yang diteliti, di antaranya yang berpotensi merusak ginjal. Salah satu golongan obat anti-peradangan non-streroid (OAINS/NSAID) seperti paracetamol, kalau dikonsumsi overdosis dapat memicu kerusakan fungsi penyaringan pada ginjal.
Lantas bisakah gagal ginjal akut pada anak dicegah? Menurut dokter Anita, konsumsi secara berlebihan obat golongan OAINS memang terkait atau dapat berisiko menyebabkan kerusakan ginjal.
Dalam kasus gagal ginjal akut di Gambia, Afrika, yang dicurigai karena kandungan polietil glikol (PEG) perlu diperiksa kembali dosis pemakaiannya. PEG umumnya zat yang digunakan dalam produk farmasi sebagai pelarut, pemlastis, surfaktan, bahan salep, serta pelumas kapsul dan tablet.
Zat ini memang bisa menyebabkan peningkatan kandungan oksalat di dalam air kemih. Efek buruknya jika dikonsumsi berlebih, dapat menyebabkan penyakit ginjal, antara lain nefropati kristalina, gagal ginjal akut, dan penyakit ginjal kronik. Namun, PED toksisitasnya rendah dengan penyerapan di dalam darah kurang dari 0.5 persen.
Baca juga:
- Kemenkes Temukan Senyawa di Obat Pasien Diduga Pemicu Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak
- Kasus Ginjal Akut, Kemenkes Imbau Setop Penggunaan Semua Obat Sirup Bukan Hanya Parasetamol
- Pemerintah Harus Gencarkan Edukasi soal Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak
- Perkembangan Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Indonesia: 206 Kasus, 99 Pasien Meninggal
Cara pencegahan gagal ginjal akut pada anak
Berkaitan dengan pemakaian obat pereda demam paracetamol yang berkorelasi dengan gagal ginjal akut pada anak-anak di Gambia, Afrika, pencegahan juga perlu dilakukan di Indonesia. Tetapi karena gagal ginjal akut seringkali sulit diprediksi atau dicegah, saran dokter Anita, ikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi obat-obatan. Minum sesuai anjuran dokter dan hitung dosisnya secara presisi.
Sebelum mengonsumsi obat penurun panas, orang tua bisa mengatasi demam secara mandiri, seperti saran dokter Anita berikut ini:
- Perbanyak asupan cairan, baik ASI, susu, air mineral, jus buah, kuah dari makanan, oralit, dan lain sebagainya.
- Kompres hangat pada dahi serta lipatan-lipatan tubuh seperti ketiak dan lipat paha atau selangkangan.
- Pakaikan pakaian yang tipis agar sirkulasi udara baik dan panas tubuh turun.
- Pilih ruangan yang sejuk dan teduh.
Obat penurun panas bisa diberikan ketika demam tak kunjung reda. Pemberian penurun panas pun wajib sesuai dengan aturan pakai obat atau sesuai anjuran dokter. Untuk paracetamol, dapat diberikan maksimal 4 kali sehari dengan jarak minimal 4 jam dan dosis setiap pemberian 10-15 mg/kilogram berat badan anak. Maksimal dosis pemberian adalam 650 miligram meski berat badan anak lebih dari 44 kilogram.
Itulah penjelasan mengenai gejala gagal ginjal akut serta penyebab dan cara pencegahannya. Jika mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, periksakan anak ke dokter terdekat agar mendapatkan perawatan medis.