Cara Memberikan Dukungan Positif pada Teman yang Mengalami Tantangan Kesehatan Mental

YOGYAKARTA – Lingkungan pertemanan yang positif dapat mengarah pada mental yang sehat dari setiap orang dalam lingkaran tersebut. Apabila Anda memiliki teman yang mengalami penurunan kesehatan mental, atau mengalami depresi dan kecemasan.

Bersama teman ternyata lebih baik daripada sendirian. Terkadang melibatkan teman dalam lingkaran sosial juga lebih menyenangkan. Melansir Child Mind Institute, Rabu, 19 Oktober, ketika teman Anda mengalami tantangan kesehatan mental, mereka akan merasa lebih baik jika didekatnya ada support system. Meskipun mereka lebih nyaman jika ditemani dan didengarkan, tapi tak apa jika banyak melemparkan pertanyaan.

Jika teman Anda mengalami depresi dan kecemasan selama berminggu-minggu, ada baiknya merekomendasikan untuk berkonsultasi pada ahli. Atau menyarankan untuk memberi tahu orang tua mereka. Ketika pada kondisi berbeda, seperti mengalami gangguan makan atau masalah serius lainnya, maka mereka membutuhkan lebih banyak bantuan daripada hanya ditemani saja. Apabila mereka mulai berbicara tentang melukai diri sendiri, Anda harus segera memberi tahu orang terdekat lainnya. Jangan sampai mereka merasa sendirian.

Ilustrasi cara memberi dukungan positif pada teman yang mengalami tantangan kesehatan mental (Unsplash/Genessa Panainte)

Lindsay Macchia, Ph.D., seorang psikolog mengatakan bahwa peran teman-teman sangat berarti. Seseorang dengan kondisi mental yang rapuh, lebih nyaman bersama teman dekatnya daripada ke orang tua yang mereka pikir mungkin akan marah atau takut. Berikut cara memberi dukungan positif pada seseorang yang sedang berjuang dalam kondisi mental tertentu.

1. Validasi apa yang ia katakan

Orang ingin merasa didengarkan, terutama ketika mereka bergumul dengan emosi atau pengalaman sulit yang mungkin membuat mereka merasa sangat kesepian. Anda tidak perlu berpura-pura merasakan hal yang sama dengan teman Anda. Hanya mendengarkan tanpa menghakimi, akan sangat berarti.

Saran dokter Macchia, validasi perasaan dan emosi mereka tanpa bereaksi berlebihan atau tanpa reaksi. Dengan begitu, mereka akan merasa diterima.

2. Tanyakan bagaimana Anda dapat membantu

Menanyakan apa yang bisa Anda bantu, akan menunjukkan bahwa Anda peduli. Ini juga mengurangi asumsi yang mungkin akan mengejutkan Anda. Jika dia tidak memiliki jawaban, dengan memberikan pertanyaan tersebut mendorongnya untuk mulai berpikir secara proaktif.

3. Pahami keterbatasannya

Misalnya jika teman Anda sedang depresi, jangan berharap dia pergi setiap kali Anda mengundangnya. Tapi teruslah bertanya, dan beri tahu dia bahwa apa yang dialaminya tetap dihargai.

4. Jangan bergosip

Seringkali sangat sulit bagi orang untuk terbuka tentang tantangan kesehatan mental. Jika seorang teman curhat kepada Anda, hormati kepercayaannya dan jangan membagi cerita tersebut pada orang lain. Ketahuilah bahwa tidak apa-apa untuk meminta bantuan orang dewasa jika dia membutuhkannya.

5. Ubah topik pembicaraan

Mendengarkan itu sangat penting, tetapi terkadang perlu membicarakan hal lain. Tidak harus tentang kesehatan mental teman Anda, cobalah berbicara tentang sesuatu yang Anda berdua minati. Ajak berjalan-jalan, istirahat, atau melakukan aktivitas positif lainnya sehingga ia merasa lebih baik.

“Terlibat dalam kegiatan yang positif dan menyenangkan dapat meningkatkan suasana hatinya juga,” tegas dokter Macchia.

Kecemasan, depresi, atau emosi lainnya menyebabkan seseorang menarik diri. Sehingga mengajak teman dengan kondisi tersebut untuk berpartisipasi dalam aktivitas dapat memberi energi yang menyenangkan. Ini juga cara bagus untuk mendukungnya.

Perlu diingat, Anda tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas kesehatan mental orang lain. Ada ahli yang memiliki kapasitas dalam memberikan terapi. Tetapi dengan sikap empati, Anda bisa menjadi support system yang positif.