Apresiasi Pemulihan Industri Penerbangan Indonesia, ICAO Siap Beri Bantuan Pelatihan SDM

JAKARTA - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) mengapresiasi komitmen Indonesia untuk memulihkan industri penerbangan nasional.

Presiden ICAO Mr. Salvatore Sciacchitano mengungkapkan, dampak pandemi COVID-19 untuk industri penerbangan sangat luar biasa. “Di negara lain banyak maskapai yang tutup, tetapi pemerintah Indonesia di sini memberikan dukungan penuh dan hadir dalam mengupayakan pemulihan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa 18 Oktober.

Ia menambahkan, sebelum pandemi, terdapat 4,5 miliar penumpang per tahun yang melakukan perjalanan dengan pesawat, dan pada saat pandemi turun sekitar 60 persen. “Hal ini yang membuat saya datang ke sini. Bahwa peran Indonesia untuk membawa isu penerbangan menjadi perhatian dalam kepemimpinan Indonesia pada G20,” lanjutnya.

Dalam kunjungannya, Menhub dan Presiden ICAO menandatangani MoU kerja sama pemberian bantuan pelatihan kepada negara-negara lain yang membutuhkan peningkatan kualitas SDM di bidang penerbangan.

Kemenhub dan ICAO menyepakati memperpanjang/melanjutkan program ini hingga 2026. Ini merupakan komitmen bersama ICAO untuk menjalankan program “No Country Left Behind/Tidak ada negara yang tertinggal” untuk menghasilkan SDM yang berkualitas, dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan.

Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengapresiasi kehadiran Presiden ICAO untuk memberikan materinya secara langsung tentang bagaimana menghadapi tantangan dan mencari peluang pemulihan industri penerbangan dunia.

“Indonesia menjadi salah satu contoh baik bahwa setelah pandemi kita telah melakukan upaya pemulihan industri penerbangan. Kami juga mengundang perusahaan leasing/keuangan agar mereka tahu bahwa saat ini terjadi demand (permintaan) yang meningkat namun di sisi supply-nya masih kurang,” ucap Menhub.