Kemenkes Sebut Virus Corona Tak Menular Lewat Makanan atau Pakaian Impor
JAKARTA - Wabah flu Wuhan yang disebabkan virus Corona, mulai meresahkan warga Indonesia. Pasalnya penyebaran virus yang nCoV ini, dikatakan bisa terinveksi dari barang-barang bekas atau impor yang berasal dari China.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono meminta masyarakat untuk tidak khawatir secara berlebihan terhadap barang-barang tersebut. Sebab penyebaran virus Corona tidak melalui pakaian maupun makanan.
"Enggak. Enggak ada, pakaian bekas juga enggak (menyebarkan virus)," tuturnya, dalam konferensi pers, di Gedung Kemenkes RI, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin, 27 Januari.
Anung menjelaskan, sampai dengan saat ini penularan virus Corona yang sesungguhnya belum diketahui. Namun, menurut dia, dugaan sementara penularan virus tersebut dengan kontak langsung.
"Dari udara yang di dekat juga bisa dikatakan sebagai kontak langsung. Saya menyebutnya bisa airborne, bisa droplet. Makanya sekarang dorongannya dibagi. Kalau yang batuk silakan pakai masker atau kalau kita dekat-dekat dengan orang batuk ya kita lah yang seharusnya melindungi diri kita sendiri," katanya.
Sementara itu, Direktur Pemberantasan Penyakit Menular Langsung Windra Waworuntu menjelaskan, hingga saat ini juga belum terbukti bahwa penyebaran novel coronavirus ini berasal dari makanan.
"Belum terbukti. Tapi dianjurkan kalau bisa makan unggas itu dibolehkan tapi harus dimasak. Itu dianjurkan," jelasnya.
Berdasarkan data WHO pertanggal 26 Januari, 12 negara-negara tersebut yakni China, Jepang, Singapore, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia.
Agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi, Kementerian Kesehatan juga telah membuka layanan hotline, bagi masyarakat yang merasa khawatir dan menginginkan informasi lebih detil terkait flu wuhan atau virus Corona.
Masyarakat bisa menghubungi layanan hotline Kemenkese di nomor 021-5210411 atau 0812-1212-3119. Di mana Layanan ini akan diisi oleh direktorat turbulen dan karantina kesehatan untuk menyampaikan informasi terkait virus Corona maupun Flu Wuhan.
"Ini akan dikonfirmasikan teman-teman pusat kritis kesehatan. Teman-teman rukom akan mengaktifkan radio kesehatan untuk bisa diakses rekan-rekan dan bisa berpartisipasi di dalam tatanan tatanan kesehatan," ucapnya.