Minta Pemda Dukung Radio dan TV Lokal, Ganjar Pranowo: Bisa Berupa Pelatihan atau Anggaran

JATENG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah atau pemda mau turun tangan mengembangkan lembaga-lembaga penyiaran publik lokal. Keterlibatan bertujuan mendongkrak daya saing penyiaran lokal.

Hal itu disampaikan Ganjar saat membuka 'Musyawarah Kerja Nasional IV Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia atau Persada.id' di Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa 18 Oktober.

"Dukungan pemerintah ini dapat berupa pelatihan manajerial dan dukungan anggaran jika radio atau televisi lokal itu dimiliki oleh pemerintah daerah. Selain itu dukungan sumber daya manusia dari pemda juga diperlukan agar organisasi berjalan dengan baik," ujarnya disitat Antara.

Ia menjelaskan, ada empat topik utama dalam Muskernas IV Persada.id, yaitu terkait dengan organisasi, kelembagaan, sumber daya manusia dan pengembangan inovasi siaran.

Persoalan organisasi itu meliputi keanggotaan dan pendanaan, persoalan kelembagaan lebih pada perizinan yang rumit, sedangkan persoalan sumber daya manusia bagaimana memberikan pelatihan-pelatihan kepada anggota agar kemampuannya meningkat.

Mengenai pengembangan inovasi siaran, kata dia, lebih pada cara beradaptasi dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

"Diharapkan musyawarah ini betul-betul bisa merumuskan apa-apa yang menjadi kehendak bersama. Saya berharap dari klaster persoalan yang ada itu nantinya keluar solusi yang mungkin akan dikerjakan dalam satu semester ke depan," tuturnya.

Dalam pengembangan inovasi siaran, Ganjar yang juga menjabat Ketua Umum Persada.id itu mendorong agar radio dan televisi lokal mampu hadir dalam multiplatform karena tantangannya sekarang ini sangat besar, serta tidak bisa lagi menggunakan pola-pola lama karena itu hanya akan mencakup yang betul-betul pencinta radio, bukan masyarakat secara luas apalagi anak-anak muda.

"Anak-anak sekarang mendengarkan radionya sudah digital lho ya, sudah multiplatform. Radio setelah penyiaran sebenarnya pemberitaan bisa di-extend melalui medsos, baik juga setiap lembaga penyiaran publik lokal memiliki media sosial sehingga selesai siaran informasi bisa diberikan melalui penggalan-penggalan dan masyarakat bisa mendapatkan informasi dari manapun. Harus kekinian, dan ruang interaksi dengan anak-anak muda harus diberikan," tuturnya.

Terkait dengan hal itu, ia menyebut sudah banyak contohnya sehingga radio lokal tinggal mereplikasi apa yang sudah ada itu dan bukan tidak mungkin jika perlu Persada.id membuatkan platform khusus.

"Saya akan dukung dan bantu untuk pengembangan multiplatform ini. TV penting, radio penting, sekarang yang multiplatform bagaimana, katakan medsos ya, anak-anak sekarang misal malas mendengarkan radio tapi bisa mendengarkan melalui gawai ini, nah kita siarkan link-nya. Orang akan melihat terus maka pemberian informasi publik nya bisa jauh dan panjang, kemudian semua bisa mengakses," tandasnya.