Lewat Psikotes, PDIP Cegah Masuknya Caleg Pragmatis yang Jadi Pedagang Politik

JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) menggelar psikotest bagi 26 ribu lebih bakal caleg. Kegiatan yang digelar pada hari ini, Jumat, 14 Oktober hingga 5 November mendatang dilaksanakan untuk mencari sosok yang memenuhi tiga kriteria utama.

"Mulai tanggal 14 Oktober, sekitar 26 ribu caleg akan psikotes. Kami tambahkan 3 kriteria kader. Apakah dia pejuang, apakah dia punya kapabilitas menjalankan fungsi eksekutif-legislatif, atau justru pragmatismenya yang menonjol," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 14 Oktober.

Hasto mengatakan kegiatan ini nantinya akan dibuka oleh Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi Djarot Saiful Hidayat. Ini merupakan tahun ke sepuluh partainya melaksanakan psikotes bagi bakal calegnya.

PDIP kerap menggelar psikotes untuk melihat kemampuan seorang kader yang akan ditugaskan di kursi parlemen maupun eksekutif. Kegiatan ini juga dinilai mampu membaca kecenderungan seseorang untuk korup atau tidak.

"Tentu kalau hasil psikotes itu menunjukkan seseorang itu cenderung pragmatis, maka partai akan harus berhati-hati. Kalau kecenderungan pragmatis kuat, dia berpotensi jadi pedagang politik," ujar Hasto.

Dirinya memastikan partainya punya berbagai ketentuan bagi para kadernya, terutama mereka yang ingin maju di Pemilu 2024. Soal korupsi misalnya, PDIP sudah memastikan akan memecat bahkan tak akan mencalonkan siapapun yang terkait dugaan korupsi.

Meski begitu, Hasto tak menampik masih banyak partai yang justru berlaku sebaliknya. Misalnya, saat Pilkada di Tangerang Selatan dan Gorontalo ketika PDIP memilih untuk tak mencalonkan sosok yang dianggap terkait korupsi ataupun punya persoalan hukum.

Hanya saja, upaya tersebut justru tak membuat PDIP selalu menang. "Meskipun tidak memberikan efek elektoral, PDIP tetap tidak bergemimg dan tidak mencalonkan yang berstatus tersangka korupsi. Ini salah satu akar masalahnya adalah sistem pemilihan yang liberal," kata Hasto.

Kembali ke pelaksanaan psikotes, Kepala Sekretariat DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo mengatakan psikotes setiap hari dibagi dua batch, pagi dan siang. Bakal caleg ketika mengikuti zoom wajib menggunakan nomor tes yang telah diberikan dan nama singkat.

"Selama berlangsung tes, bacaleg wajib mengaktifkan kamera video zoom karena akan diawasi langsung oleh HIMPSI dan Sekretariat DPP Partai," urai Adhi Dharmo.

Untuk peserta yang akan meninggalkan posisinya dari kamera video zoom, wajib menyampaikan ijin kepada pengawas melalui chat room.

"Psikotes berlangsung selama 5 jam, sehingga peserta perlu menyiapkan makan-minum secukupnya dan stamina yang baik," pungkasnya.