Mendag Zulhas Dorong Ekspor Produk Fesyen Indonesia ke Afrika hingga Eropa Timur
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan industri fesyen di Indonesia mampu menembus pasar internasional. Keyakinan tersebut berangkat dari fakta bahwa Indonesia memiliki banyak desainer-desainer andal.
Hal tersebut disampaikan Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan dalam acara Press Conference Jakarta Muslim Fashion Week di Gedung Kementerian Perdagangan, Rabu, 12 Oktober.
"Karena ini memang potensi nya besar kita punya orang yang punya talenta, desainer-desainer hebat saya berapa kali juga datang, saya percaya diri bahwa ini kita memang bisa, dan kita bisa tembus pasar internasional itu, percaya yakin saya bisa itu," kata Zulhas.
Melihat potensi tersebut, Zulhas mendorong fesyen muslim Indonesia mencapai pasar baru di negara Afrika, Asia Tengah, Asia Selatan, Eropa Timur dan Timur Tengah.
"Kita akan coba kembangkan ini tentu pasar tradisional, barang sudah ya tapi kita akan coba saya lagi minta jadwal sampai akhir tahun. Nanti ngikut kalau bisa temen-teman satu dua dari sini. Jadi arahnya pasar-pasar yang baru," tuturnya.
Zulhas mengatakan target perdagangan pasar internasional di negara-negara tersebut. Khususnya, Afrika dinilai lebih mudah jika dibandingkan dengan Amerika Serikat.
"Negara-negara yang tadi saya sebutkan itu tentu uangnya ada dan tidak begitu cerewet. Kalau kita mau ekspor, misal ekspor ke barat itu standar tinggi harganya juga sudah bagus," katanya.
Kata Zulhas, Indonesia bisa kirim sepatu dengan harga 10 dolar AS ke Afrika. Termasuk juga kerudung, yang harganya 2 dolar AS. "Itu di beli oleh orang-orang sana. Karena itu kita akan coba menembus pasar baru ini, tentu itu tidak mudah, tidak bisa sekali datang," jelasnya.
Baca juga:
"Harus berkali-kali tiap tahun, Dubai ada pameran kita mesti ikut, Qatar ada pameran kita mesti ikut, Afrika Timur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Asia Selatan. Nanti juga kita bisa ikut pameran-pameran yang saya sebutkan tadi di Afrika kita harus sering membangun hub langsung, di Afrika juga ada Maroko, Maroko juga biasanya pamerannya bagus di kunjungi," tuturnya.
Menurut Zulhas, Indonesia juga bisa melakukan kerja sama bilateral dengan satu negara. "Nanti kita ketemu dengan pengusaha-pengusaha situ baru, nanti kita yang tadi Paris Fashion Week, London Fashion Week itu memperkuat," jelasnya.
"Ini belum dibangun, ini tidak mudah, paling kita mungkin setelah ikut yang dipamerkan bisa jual di Tanah Air satu sesi aja. Tapi kita ini bisa membangun ini berkelanjutan akan menguasai pasar yang baru tadi itu. Afrika, Asia Tengah, Selatan, Eropa Timur dan Timur Tengah," katanya.