Totalitas Band Berdistorsi Tanah Air dalam Dream World Festival Bukti Kelayakan Mereka Tampil di Arena Musik Global
JAKARTA - Jasad, Burgerkill, Undelayed, Speaker First, Modern Guns, Divide, Turtles Jr dan Ludicia berbagi distorsi di panggung Dream World Festival yang dihelat di kawasan markas Kodiklat Pussenif Bandung pada 9 Oktober kemarin.
Meski acara ini sempat tertunda beberapa pekan, antusiasme penonton masih sangat tinggi untuk bisa hadir di sana. Terbukti, walaupun sempat diguyur hujan, mereka tetap setia menyaksikan pesta musik gahar ini hingga usai.
Acara musik ini merupakan bentuk apresiasi dari DCDC kepada band yang pernah tergabung dalam program DCDC Dream World. Program ini merupakan salah satu dukungan kepada band atau musisi yang hendak mempopulerkan musik Indonesia di kancah internasional melalui penampilan di berbagai festival di benua lain.
Jasad, Burgerkill, Undelayed, Speaker First, Modern Guns, Divide, Turtles Jr dan Ludicia adalah sebagian band yang pernah tergabung dalam program DCDC Dream World yang dimulai sejak 2015 silam. Total, selama tujuh tahun berjalan, sudah 21 band yang didukung program ini.
Menurut keterangan resmi yang diterima VOI, satu hal yang menarik dari acara yang lengkapnya bertajuk DCDC Dream World Festival ini adalah pengemasan dekorasinya. Sejak awal, dalam media promosi, para penonton seolah sedang dibawa ke dalam penerbangan pesawat untuk traveling.
Pengemasan public announcement dibuat seperti pengumuman di bandara dan di dalam pesawat terbang. Tampak di tengah arena, ada semacam bola dunia yang berisi informasi tentang perjalanan band di belahan benua lain.
Di area event, selain panggung musik sebagai sajian utama, para penonton yang hadir juga bisa melihat perjalanan tiap band dalam galeri DCDC Dream World. Ditampilkan foto-foto yang menangkap momen band ketika melakukan perjalanan ke banyak negara. Dengan mengusung semangat Our Music, Our Pride, Our Dream, Part Of The World, festival ini berhasil menangkap semua esensi tersebut.
Dengan kualitas band penampil yang hadir dan totalitas stage performance mereka, band-band Indonesia memang sudah layak hadir di arena musik global. Hanya tinggal kerja keras, konsisten dan mau menjalin jejaring internasional.
Baca juga:
- Love with You, Bukti Kemandirian SHAE tanpa Naungan Label Rekaman Besar
- Konser Simfoni untuk Bangsa 2022 Menginterpretasi Lagu-Lagu Daerah dalam Balutan Orkestra
- Kritik Pemimpin Tiran Lewat Karya Tunggal MALA, IXIA Sisipkan Elemen Black Metal
- Jogjarockarta Berganti Tema: Pindah Venue dan Ada Tambahan Penampil