Wulandari Bangun Laksana Bersiap Melantai di Bursa, Incar Dana Rp330 Miliar
JAKARTA - Salah satu entitas milik PAM Group, yakni PT Wulandari Bangun Laksana Tbk akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 2,75 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Jumlah itu mewakili 12,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Wulandari Bangun Laksana membuka harga penawaran di kisaran Rp100-120 per saham. Karenanya, raihan dana yang bisa diraih dari IPO adalah sebanyak-banyaknya Rp330 miliar.
Sejalan dengan IPO, perseroan juga akan melaksanakan konversi utang sebanyak-banyaknya Rp 234,17 miliar atau sebanyak-banyaknya sebesar 2.341.713.398 saham dengan harga konversi yang sama dengan harga penawaran per saham.
Dalam prospektus ringkas perseroan, dikutip Rabu 12 Oktober, dijelaskan juga bahwa Wulandari Bangun Laksana akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7 miliar waran seri I yang menyertai penerbitan saham baru.
Waran seri I diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan penawaran umum. Setiap pemegang 100 saham baru perseroan berhak memperoleh 137 waran di mana setiap satu waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli satu saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan.
Waran seri I dapat dilaksanakan mulai tanggal 23 Mei 2023 sampai dengan tanggal 2 November 2023 dengan harga pelaksanaan Rp125. Apabila seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang diperoleh perseroan adalah sebesar-besarnya Rp875 miliar.
Baca juga:
Seluruh dana dari IPO akan digunakan sekitar Rp100 miliar untuk membeli tanah seluas kurang lebih 1,2 hektare di Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan. Sisa dana yang diperoleh sekitar 90 persen akan dipergunakan untuk modal kerja dan sekitar 10% akan dipergunakan untuk operasional perseroan.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Artha Sekuritas Indonesia.
Saat ini pemegang saham Wulandari Bangun Laksana adalah Christopher Sumasto Tjia sebanyak 50 persen dan Clarissa Ady Sumasto Tjia 50 persen.
Perseroan didirikan sejak tahun 1994 yang dulu bernama PT Dwi Pagria Lesatari dan saat ini bergerak di bidang properti dan real estate. Perseroan memiliki dan mengelola kawasan yang dikenal dengan nama Balikpapan Superblock yang merupakan kawasan komersial terpadu dan hunian (superblock) dengan luas 14 hektare.
Berikut jadwal sementara IPO Wulandari Bangun Laksana:
- Masa penawaran awal: 10-17 Oktober 2022
- Perkiraan tanggal efektif: 26 Oktober 2022
- Perkiraan penawaran umum perdana saham: 28 Oktober-1 November 2022
- Perkiraan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI): 3 November 2022