4 Obat Batuk Mengandung Paracetamol Diduga Picu Kematian 66 Anak di Afrika Barat, BPOM Pastikan Tak Beredar di Indonesia
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan empat produk obat batuk sirup mengandung paracetamol yang diduga memicu kematian puluhan anak di Gambia, Afrika Barat, tidak terdaftar di Indonesia.
"Terhadap keempat produk yang diberitakan di Gambia, BPOM telah melakukan penelusuran data dan diketahui bahwa keempat produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia," demikian keterangan resmi BPOM yang dikonfirmasi melalui Humas BPOM RI di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 11 Oktober.
Melalui keterangan tersebut, BPOM terus melakukan pengawasan secara komprehensif pre- market dan post market dari peredaran produk tersebut di Indonesia. "BPOM terus melakukan pengawasan rutin terhadap produk obat yang beredar," katanya.
Dilansir dari Reuters via Antara, tidak kurang dari 66 anak di Gambia, Afrika Barat, dilaporkan meninggal dunia usai mengonsumsi obat batuk sirup mengandung paracetamol.
Keempat produk obat batuk sirup tersebut di antaranya Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.
Direktur Pelayanan Kesehatan Gambia Mustapha Bittaye menyatakan telah menarik penjualan obat-obat tersebut dari pasaran karena insiden itu. Pemerintah setempat juga melakukan penyelidikan setelah terjadinya lonjakan kasus cedera ginjal akut pada anak-anak di bawah usia lima tahun sejak akhir Juli 2022.
Kelompok anak yang meninggal dunia akibat hal itu diketahui mengalami sejumlah gejala, seperti sulit buang air kecil, demam, muntah, dan gagal ginjal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataan resminya telah mengeluarkan peringatan global untuk empat sirup obat batuk yang diduga berkaitan dengan kematian 66 anak di Gambia.
Menurut WHO, keempat obat itu diproduksi oleh perusahaan India, Maiden Pharmaceuticals, yang diduga tidak memiliki jaminan keamanan produk.
Baca juga:
- BRIN Ciptakan Alat 'Kit Ethambutol,'Diklaim Satu-satunya di Dunia yang Bisa Deteksi Tuberkulosis di Dalam dan Luar Paru-paru
- Air dalam Kemasan Galon Polikarbonat Berbahaya Bagi Kesehatan? Simak Jawaban Dosen Kimia UI
- 'Tahu-tahu Jadi, Saya Senang Kayak Gini,' Pujian Jokowi untuk Kerja Senyap Industri Farmasi Produksi Vaksin COVID-19
- Giliran 3 Kampus Negeri di Aceh, Riau dan Banten Digeledah KPK Telusuri Korupsi Rektor Nonaktif Unila
Analisa laboratorium dari sampel empat produk menunjukkan bahwa semua obat batuk sirup tersebut mengandung dietilen glikol dan etilen glikol sebagai kontaminan yang jumlahnya melebihi batas aman.